Penting bagi Industri, Kebutuhan Talenta Digital Naik Jadi 12 Juta Orang

Penting bagi Industri, Kebutuhan Talenta Digital Naik Jadi 12 Juta Orang

Teknologi | okezone | Sabtu, 21 Juni 2025 - 13:39
share

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyampaikan kebutuhan talenta digital bertumbuh dari 9 juta menjadi 12 juta orang hingga 20030. Hal ini setelah pihaknya studi mendalam terhadap keperluan di berbagai sektor.

1. Kebutuhan Talenta Digital Meningkat

Ini sebagaimana diungkapkan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Komdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto. Disebutkan, investasi SDM jadi kunci dalam mendongkrak perekonomian Indonesia di masa depan.

"Saat ini yang sangat dibutuhkan industri, khususnya terkait digital adalah talenta digital. Berapa jumlahnya? Sebenarnya angka waktu itu adalah kebutuhannya sekitar 15 tahun dari 2015 sampai 2030 sekitar sembilan juta .Tapi, dikoreksi akhirnya menjadi 12 juta," kata Boni di Kantor Komdigi, Jumat (20/6/2025).

Ia menyebutkan, kebutuhan talenta digital terus meningkat karena transformasi yang terjadi sangat cepat. Karena itu, seluruh sektor membutuhkan seseorang yang terampil dalam dunia digital untuk terus berkembang.

"Kebutuhan kan meningkat terus tapi ketersediaan juga setiap tahunnya bertambah agregatnya. Terus ada gap. Nah, gap itu yang dibagi sekarang berapa tahun ke depan. Kalau enggak salah di hitungannya ini adalah enam tahun sampai tahun 2030," tuturnya.

 

2. Kolaborasi

Untuk mencapai target, Boni mengungkapkan Kementerian Komdigi berkolaborasi dengan sejumlah pihak, baik dari dalam maupun luar negeri. Bahkan, pelatihan dilakukan secara gratis hingga mendapatkan sertifikasi.

"Tapi yang paling menarik, ada global technology company, karena kami ada banyak kolaborasi. Tadi disebut Microsoft, Google, Meta, Cisco, itu perusahaan AS. Tapi, juga dari perusahaan China yang agresif sekali, Huawei, Alibaba, ZTE, dan lain-lain yang mereka juga mendonasikan pelatihan-pelatihan digital," ungkapnya.

"Dan, terakhir sekarang ada Rusia, ada Yandex dan Cybertrust yang sudah berjalan pelatihannya. Itu, MoU-nya baru ditandatangani. Jadi, semua itu bergeraknya cepat sekali," ucap Boni.


 

Topik Menarik