Ilmuwan Ungkap Dampak Dahsyat Musim Dingin Nuklir Akibat Perang AS-Rusia

Ilmuwan Ungkap Dampak Dahsyat Musim Dingin Nuklir Akibat Perang AS-Rusia

Teknologi | okezone | Sabtu, 24 Mei 2025 - 12:55
share

JAKARTA - Selain menewaskan jutaan orang, perang habis-habisan antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) dapat mengakibatkan 'musim dingin nuklir' yang akan menghancurkan atmosfer Bumi dan menyebabkan penurunan drastis dalam produksi pertanian, demikian diungkap sekelompok ilmuwan Amerika.

Sebuah tim yang dipimpin oleh asisten profesor riset di Universitas Negeri Pennsylvania, Yuning Shi, menerbitkan hasil stimulasi mereka terhadap perang antara dua kekuatan nuklir terbesar tersebut dalam sebuah artikel di Environmental Research Letters awal bulan ini.

Efek Musim Dingin Nuklir

Menurut makalah tersebut, "perang nuklir global" dapat menyebabkan hingga 150 juta ton jelaga terlepas ke atmosfer, yang menyebabkan "pendinginan berkepanjangan, keruntuhan pertanian, dan pergolakan sosial dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya."

Dalam skenario seperti itu, curah hujan dan radiasi matahari akan berkurang sebanyak 70 secara global, yang mengakibatkan suhu udara rata-rata turun lebih dari 15 derajat Celsius, katanya.

Karena 'musim dingin nuklir' ini, produksi jagung tahunan, yang menjadi fokus para ilmuwan, dapat berkurang sebanyak 80, kata makalah tersebut, sebagaimana dilansir RT.

Rantai pasokan dan perdagangan juga dapat terganggu secara serius, yang selanjutnya memperburuk situasi di sektor pertanian dan menyebabkan kelaparan regional atau global, para peneliti menekankan. Menurut perkiraan mereka, dibutuhkan waktu tujuh hingga 12 tahun untuk memulihkan tingkat produksi pangan.

 

Memahami kemungkinan kerusakan akibat perang nuklir dan mempersiapkannya adalah "penting" mengingat tren geopolitik saat ini, termasuk konflik Ukraina, ketegangan antara India dan Pakistan, dan ketidakstabilan di Timur Tengah yang telah "merusak detente rapuh yang berlaku selama tahun-tahun terakhir Perang Dingin," makalah tersebut menekankan.

Antisipasi Kiamat Nuklir

Shi dan rekan-rekannya mengusulkan untuk mengembangkan apa yang mereka sebut 'Perangkat Ketahanan Pertanian' berupa benih dan paket teknologi khusus wilayah dan iklim untuk berfungsi sebagai "penyangga terhadap ketidakpastian" jika terjadi 'musim dingin nuklir'.

Bulan lalu, Nikolay Patrushev, penasihat keamanan nasional Presiden Rusia Vladimir Putin, menuduh kekuatan Barat "mengerahkan mesin militer mereka terhadap Rusia dan menjadi gila dengan skenario kiamat nuklir."

Moskow telah berulang kali membantah klaim AS dan Uni Eropa tentang rencana penggunaan senjata nuklir selama konflik Ukraina. Namun, Rusia memperbarui doktrin nuklirnya pada 2023, yang memungkinkan penggunaan senjata semacam itu sebagai pencegah agresi oleh kekuatan musuh dan blok militer yang memiliki senjata pemusnah massal atau persenjataan konvensional dalam jumlah besar.

Topik Menarik