3 Hinaan Stephen Hawking Kepada Tuhan, Salah Satunya Menyebut Surga Adalah Dongeng

3 Hinaan Stephen Hawking Kepada Tuhan, Salah Satunya Menyebut Surga Adalah Dongeng

Teknologi | sindonews | Jum'at, 23 Mei 2025 - 07:00
share

Stephen Hawking, salah satu ilmuwan paling berpengaruh di abad ke-21, dikenal tidak hanya karena kontribusinya pada kosmologi tetapi juga pandangannya yang kontroversial tentang Tuhan.

Melalui berbagai karya dan pernyataannya, fisikawan jenius ini kerap mempertanyakan keberadaan Tuhan dengan argumen-argumen ilmiah yang tajam. Pandangannya yang dianggap "menghina" konsep ketuhanan tradisional ini telah memicu perdebatan sengit antara dunia sains dan agama.

Lebih jauh lagi, Hawking sering menyamakan konsep Tuhan dengan "dongeng" yang diciptakan untuk menjawab ketidaktahuan manusia. Bagi ilmuwan yang menghabiskan hidupnya mempelajari alam semesta ini, Tuhan hanyalah produk dari keterbatasan pengetahuan manusia di masa lalu.

3 Hinaan Stephen Hawking Kepada Tuhan

1. Menyebut Tuhan Tidak Menciptakan Alam Semesta

Dalam bukunya The Grand Design (2010), Stephen Hawking menulis, "Karena ada hukum seperti gravitasi, alam semesta bisa dan akan menciptakan dirinya sendiri dari ketiadaan. Tidak perlu melibatkan Tuhan untuk menyalakan sumbu dan menggerakkan alam semesta".

Pernyataan ini dengan tegas menolak peran Tuhan sebagai pencipta, sesuatu yang menjadi dasar utama dalam banyak agama. Hal tersebut memicu kontroversi luas, terutama di kalangan pemuka agama dan filsuf.

Banyak yang menilai bahwa Hawking secara terang-terangan menolak eksistensi Tuhan sebagai entitas pencipta, yang oleh sebagian kalangan dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap keyakinan religius.

Namun, bagi para ilmuwan sekuler, ini adalah bagian dari upaya memahami asal-usul alam semesta melalui hukum-hukum fisika, bukan keyakinan supranatural.

2. Mengatakan Tuhan Hanyalah Jawaban bagi Ketidaktahuan Manusia

Hawking sering mengkritik penggunaan "Tuhan" sebagai penjelasan atas fenomena yang belum dipahami sains. Ia berargumen bahwa dalam sejarah, manusia selalu mengaitkan hal-hal yang tidak mereka mengerti dengan kekuatan ilahi, mulai dari petir hingga penyakit.

Namun, seiring kemajuan sains, penjelasan ilmiah telah menggantikan mitos-mitos tersebut. Dalam wawancara dengan El Mundo (2014), Hawking menyatakan, "Sebelum kita memahami sains, wajar jika manusia percaya Tuhan menciptakan alam semesta. Tapi sekarang, sains memberikan penjelasan yang lebih meyakinkan."

3. Surga Hanyalah Dongeng

Dalam wawancaranya dengan The Guardian pada tahun 2011, Hawking menyatakan bahwa ia memandang surga sebagai cerita dongeng yang dibuat untuk orang-orang yang takut akan kematian.

Bagi Hawking, otak manusia hanyalah sebuah komputer yang akan berhenti bekerja ketika komponennya rusak. Ia menjelaskan, "Tidak ada surga atau akhirat. Itu hanya cerita untuk orang yang takut kegelapan."

Pandangan materialisnya ini konsisten dengan keyakinannya bahwa kesadaran manusia sepenuhnya bergantung pada fungsi otak, dan tidak ada bukti ilmiah tentang jiwa yang abadi.