Lebih Dahulu Gelap atau Terang? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Lebih dahulu gelap atau terang? pernahkah kamu merenungkan keajaiban pergantian siang dan malam? Dua sisi kehidupan yang silih berganti ini selalu hadir, bagaikan roda yang terus berputar.
Terdapat sejumlah tanggapan tentang arti hari-hari yang disebut dalam cerita Kejadian itu, bahwa yang dimaksud dengan itu adalah abad-abad geologis, atau, bukan hari-hari penciptaan itu sendiri, melainkan hari-hari pada mana penciptaan itu dinyatakan kepada manusia.
Allah SWT telah menjadikan malam dan siang sebagai suatu tanda kebesaran-Nya. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Yasin ayat 37:
“Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan.”
Asal usul penciptaan alam semesta tidak seorang manusia pun yang tahu. Bahkan Al-Qur’an juga tidak terlalu detail dalam menjelaskan proses penciptaan alam semesta dan seisinya.
Seorang muslim yang merupakan pakar sejarah terkemuka, Syaikh al-Allamah Izzu al-Din Abi al-Hasan Ali Bin Abi al-Karim Muhammad Bin Muhammad Bin Abdu al-Karim Bin Abdu al-Wahid al-Syaibani, atau yang lebih dikenal dengan nama Ibnu al-Atsir ternyata sudah membahas tentang sejarah siang dan malam ini dalam kitab sejarah yang berjudul al-Kamil Fi al-Tarikh.
Di bab awal dalam kitab tersebut yang semuanya berjumlah 8 jilid, Ibnu Atsir membahas secara khusus tentang masalah ini dengan memberi judul al-Qaul Fi al-Lail Wa al-Nahar Ayyuhuma Khuliqa Qabla Shahibihi (pembahasan tentang manakah yang diciptakan pertama kali, malam ataukah siang.
Terdapat sejumlah tanggapan tentang arti hari-hari yang disebut dalam cerita Kejadian itu, bahwa yang dimaksud dengan itu adalah abad-abad geologis, atau, bukan hari-hari penciptaan itu sendiri, melainkan hari-hari pada mana penciptaan itu dinyatakan kepada manusia.
Justru tepat bila berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan hari-hari itu adalah hari-hari Allah, dan bahwa sia-sialah untuk mencoba mengukurnya dengan ukuran waktu manusia. Alkitab sendiri mengatakan bahwa waktu Allah tidak sama dengan waktu manusia.