Cumi-cumi Raksasa Dipertontonkan Hidup-hidup untuk Pertama Kalinya

Cumi-cumi Raksasa Dipertontonkan Hidup-hidup untuk Pertama Kalinya

Teknologi | sindonews | Kamis, 17 April 2025 - 07:47
share

Seekor cumi-cumi raksasa telah difilmkan hidup di alam liar untuk pertama kalinya, 100 tahun setelah spesies tersebut ditemukan.

Rekaman langka ini diambil pada tanggal 9 Maret oleh kendaraan yang dioperasikan jarak jauh milik Schmidt Ocean Institute, SuBastian, pada kedalaman 600 meter di lepas pantai Kepulauan Sandwich Selatan di Samudra Atlantik.

Cumi-cumi muda, panjangnya sekitar 30 sentimeter, adalah penampakan pertama yang dikonfirmasi dari Mesonychoteuthis hamiltoni yang hidup di habitat aslinya.

Cumi-cumi kolosal diperkirakan tumbuh hingga tujuh meter dan beratnya mencapai 500 kg, menjadikannya invertebrata terberat di dunia.

Hingga saat ini mereka hanya terlihat dalam keadaan mati – terdampar atau berada di perut predator seperti paus.

"Sangat menyenangkan melihat rekaman in situ pertama dari paus raksasa muda dan merendahkan hati saat tahu bahwa mereka sama sekali tidak tahu bahwa manusia itu ada," kata Dr. Kat Bolstad, yang membantu memverifikasi rekaman tersebut.

Penemuan ini terjadi selama ekspedisi sensus laut selama 35 hari – bagian dari proyek global untuk menemukan dan mencatat kehidupan laut baru.

Misi tersebut melibatkan Schmidt Ocean Institute, Nippon Foundation–Nekton Ocean Census, dan tim peneliti dari Inggris dan Jerman.

Para ahli memastikan cumi-cumi muda tersebut berdasarkan tubuhnya yang transparan dan kait lengannya, yang membantu membedakannya dari spesies serupa seperti cumi-cumi kaca glasial (Galiteuthis glacialis).

Momen-momen yang tak terlupakan ini mengingatkan kita betapa banyak lautan yang belum dijelajahi

Cumi-cumi kaca glasial juga difilmkan hidup untuk pertama kalinya pada ekspedisi Schmidt Ocean Institute sebelumnya pada bulan Januari, di Laut Bellingshausen di lepas pantai Antartika.

“Penampakan pertama dua cumi-cumi berbeda pada ekspedisi berturut-turut sungguh luar biasa,” kata direktur eksekutif Institut tersebut, Dr. Jyotika Virmani.

“Ini menunjukkan betapa sedikitnya kehidupan yang kita lihat di Samudra Selatan.”

Hingga saat ini, ROV SuBastian milik Institut tersebut telah merekam rekaman pertama yang dikonfirmasi dari setidaknya empat spesies cumi-cumi laut dalam, dengan satu lagi yang masih menunggu identifikasi.

“Momen-momen yang tak terlupakan ini mengingatkan kita betapa banyaknya lautan yang belum dijelajahi,” imbuh Dr. Virmani.

Topik Menarik