Danau Besar di Amerika Utara Berubah Warna Akibat Diserang Alga Beracun

Danau Besar di Amerika Utara Berubah Warna Akibat Diserang Alga Beracun

Teknologi | sindonews | Kamis, 12 September 2024 - 20:33
share

Danau Besar di Amerika Utara , khususnya Danau Erie, telah mengalami mekarnya alga beracun yang memengaruhi kualitas air dan ekosistemnya.

Berdasarkan laporan dari NASA Earth Observatory, citra satelit Landsat-9 menunjukkan perubahan dramatis dalam kondisi Danau Erie pada bulan Agustus 2024. Mekarnya alga, yang sebagian besar disebabkan oleh cyanobacteria atau ganggang biru-hijau, menyebabkan perubahan warna air menjadi hijau cerah.

Seperti dilansir dari IFL Science, Cyanobacteria ini tumbuh pesat akibat suhu air yang hangat dan tingginya kandungan nutrisi seperti nitrogen dan fosfor, yang sering kali berasal dari limbah pertanian dan industri.

Kejadian cuaca ekstrem, seperti hujan lebat dan gelombang panas, turut memperburuk kondisi ini dengan memberikan lingkungan yang ideal bagi mekarnya alga.

Pada puncaknya, mekarnya alga menutupi area seluas 1.700 kilometer persegi pada tanggal 22 Agustus 2024. Ledakan alga ini dapat menimbulkan berbagai masalah lingkungan dan kesehatan.

Racun yang dihasilkan oleh cyanobacteria, seperti mikrosistin, dapat berbahaya bagi satwa liar dan manusia. Untuk manusia, paparan racun ini dapat menyebabkan reaksi alergi, iritasi kulit, mata, dan saluran pernapasan. Pada hewan peliharaan dan ternak, paparan racun dapat menyebabkan penyakit serius atau bahkan kematian jika mereka mengonsumsi air yang terkontaminasi.

Selain itu, ledakan alga dapat mengurangi kadar oksigen di dalam air, yang menyebabkan kematian massal ikan dan dampak negatif lainnya pada ekosistem.

Pemantauan kadar racun dilakukan oleh Laboratorium Penelitian Lingkungan Great Lakes milik NOAA dengan menggunakan data dari stasiun pemantauan di Danau Erie. Data ini penting untuk memahami pola mekarnya alga dan memprediksi kejadian serupa di danau-danau besar lainnya, seperti Danau Superior.

Perubahan iklim merupakan faktor utama yang diduga berkontribusi pada peningkatan frekuensi dan intensitas mekarnya alga di danau-danau besar.

Hal ini menunjukkan perlunya tindakan lebih lanjut untuk mengatasi masalah pencemaran dan perubahan iklim guna melindungi ekosistem air tawar dan kesehatan masyarakat.