Ada Pabrik di Thailand, Ini Alasan BYD Indonesia Pilih Impor dari China

Ada Pabrik di Thailand, Ini Alasan BYD Indonesia Pilih Impor dari China

Teknologi | IDX Channel | Kamis, 1 Februari 2024 - 09:21
share

IDXChannel Raksasa otomotif asal China, BYD, memperkenalkan tiga mobil listrik mereka di Indonesia, yakni Dolphin, Atto 3, dan Seal. Tiga model tersebut didatangkan langsung dari China alias berstatus Completely Built Up (CBU).

BYD sebenarnya sedang membangun pabrik yang lokasinya lebih dekat dengan Indonesia, yaitu berada di Thailand. Namun, BYD Indonesia memilih untuk langsung mendatangkan tiga model tersebut dari China.

Pabrik BYD di Thailand rencananya akan beroperasi tahun ini. Kabarnya, fasilitas pabrik itu memiliki kapasitas produksi sebesar 150 ribu unit per tahun. Sehingga tak jadi masalah besar apabila harus mengekspor ke Indonesia.

Head of Marketing PT BYD Motor Indonesia, Luther T. Pandjaitan, memastikan pihaknya masih akan mengimpor kendaraan dari China. Diakuinya, BYD Indonesia belum minat mendatangkan produk dari Thailand.

"Saat ini kita masih lihat China ya karena di Thailand kita gak tahu domestic market bisa nyerap langsung atau tidak. Karena di sana juga ada komitmen terhadap produksi, ya sama aja kayak di sini belum tentu dia bisa supply ke negara tetangga, ujar Luther, belum lama ini.

Beberapa perusahaan otomotif memilih mengimpor produk yang akan mereka pasarkan dari Thailand. Namun, dikatakan Luther sebagian besar dari mereka belum memiliki komitmen manufaktur.

"Iya (banyak yang impor dari Thailand), tapi yang impor dari Thailand ke sini itu kebanyakan belum komitmen manufaktur. Jadi ada batasan. Mudah-mudahan (bisa bangun pabrik di Indonesia sebelum 2026)," kata Luther.

Luther juga menjelaskan proses impor kendaraan dari China sejauh ini cepat dan tak menemukan masalah berarti. Sejak awal hingga sekarang, sudah ada ratusan unit mobil yang pihaknya datangkan ke Indonesia.

"Kami sudah impor mobil ke Indonesia ratusan unit. Bahkan, saat uji tipe, kita sudah impor beberapa unit juga. Kenapa? Karena produk BYD secara sertifikasi dan standar sudah mengikuti global, sehingga kita tak sulit melewati pemeriksaan. Impor kita tak memakan banyak waktu," pungkas Luther.

(NIA)

Topik Menarik