Penjualan Motor Listrik Subsidi Diyakini Bisa Tembus 50 Ribu Unit di 2024
IDXChannel Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menargetkan penjualan motor listrik subsidi sebanyak 50 ribu unit pada 2024. Target ini turun jauh dari sebelumnya 600 ribu unit.
Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) optimistis dapat memenuhi target penjualan di tahun ini dengan subsidi yang diberikan pemerintah. Mengingat syarat yang ditetapkan saat ini makin mudah dan model yang ditawarkan semakin banyak.
Sekadar informasi, penyaluran motor listrik dengan subsidi pada 2023 mencapai 11.532 unit dari target 200 ribu unit. Peningkatan permintaan terjadi setelah pemerintah menetapkan syarat penerima subsidi satu NIK atau KTP untuk satu unit motor listrik.
Tahun lalu kan syaratnya berat tuh mesti listrik (minimal) 900 watt, sekarang baru beberapa bulan terakhir dibuka untuk siapa saja, 1 KTP 1 subsidi. Itu mudah-mudahan tahun ini saya optimistis bisa lebih baik, kata Sekretaris Aismoli Abdullah Alwi di Jakarta Pusat, belum lama ini.
Kalau melihat target kemarin yang 11 ribu dalam beberapa bulan, harusnya 50 ribu unit bisa tercapai. Mudah-mudahan di tahun pemilu ini lancar-lancar saja enggak ada masalah, sambungnya.
Seperti diketahui, pemerintah menetapkan subsidi Rp7 juta untuk pembelian motor listrik pada Maret 2023. Kemudian mengubah aturan satu NIK atau KTP untuk satu unit motor listrik pada akhir Agustus 2023.
Hingga Senin (29/1/2024) pukul 10.00 WIB, data SISAPIRa menunjukkan pembeli motor listrik yang sedang dalam proses pendaftaran sebanyak 8.844. Sedangkan yang terverifikasi sebesar 3.618 unit, tapi belum ada yang tersalurkan.
Tahun lalu itu kan kita enggak mulai dari 1 Januari, kami mulai dari Maret. Yang kedua memang sosialisasi waktu itu bertahap dan tidak secara masif, sehingga masyarakat lebih banyak tahunya di akhir tahun, ujar Abdullah.
Yang ketiga pilihan motor listrik yang terdaftar masih sedikit hanya beberapa unit, tapi sekarang sudah ada 56 tipe. Harusnya dengan tiga itu saja sudah meningkat, tambahnya.
Saat ini, tercatat ada 19 merek yang mendaftarkan produknya untuk masuk dalam program subsidi Rp7 juta. Sementara untuk model yang ditawarkan ada 56 tipe dengan berbagai macam spesifikasi dan harga.
(YNA)