Geser Samsung, Apple Jadi Produsen Ponsel Terbesar di Dunia
IDX Channel Apple memantabkan posisinya sebagai penguasa industri ponsel pintar di level global, dengan sukses menggeser dominasi Samsung yang sebelumnya telah menguasai peringkat teratas dalam 12 tahun terakhir.
Menurut data yang dirilis oleh International Data Corporation (IDC), Apple kini menguasai lebih dari 20 persen dari total pengiriman ponsel pintar secara internasional, di sepanjang 2023 lalu.
Melansir dari BBC (17/1/2024), Samsung mendominasi 19,4 persen pangsa pasar, diikuti oleh produsen ponsel asal Cina seperti Xiaomi, OPPO, dan Transsion.
Secara keseluruhan, penjualan ponsel pintar sendiri tengah mengalami fluktuasi karena banyak pengguna yang melakukan upgrade selama pandemi.
International Data Corporation (IDC) mencatat penjualan smartphone mencapai hampir 1,2 miliar unit pada 2023, dan turun lebih dari tiga persen dibanding tahun sebelumnya.
Angka tersebut merupakan yang terendah dalam satu dekade, seiring banyaknya konsumen yang menahan pengeluaran mereka menghadapi tantangan ekonomi dan suku bunga yang tinggi. Para ahli memproyeksikan pasar akan pulih tahun ini.
Namun, Meskipun demikian, IDC menyatakan bahwa Apple menjadi pemenang utama dengan penjualan lebih dari 234 juta ponsel pada 2023.
"Apple bukan hanya satu-satunya pemain di 3 besar yang menunjukkan pertumbuhan positif setiap tahunnya, tapi juga mengantongi posisi nomor satu setiap tahunnya untuk pertama kalinya," ujar Perwakilan IDC, Nabila Popal.
Kondisi tersebut, menurut Popal, terhadap di tengah tantangan regulasi yang meningkat dan persaingan baru dari Huawei di China, yang merupakan pasar terbesarnya.
Belakangan ini, Huawei telah mengambil langkah signifikan dalam mengembangkan chip buatannya sendiri sebagai respons terhadap larangan membeli chip yang menggunakan teknologi AS.
Larangan ini diberlakukan dengan alasan keterlibatan perusahaan tersebut dapat menimbulkan risiko keamanan nasional bagi pihak Washington.
Penawaran untuk menukar model lama dan opsi pembiayaan tanpa bunga juga memicu peningkatan permintaan terhadap perangkat premium seperti yang ditawarkan oleh Apple.
Situasi ini menunjukkan hasil yang kurang menguntungkan bagi Samsung yang selama ini telah mendominasi sebagai produsen terbesar chip memori, ponsel pintar, dan televisi di seluruh dunia.
Selain itu, perusahaan elektronik raksasa asal Korea Selatan ini memberi peringatan bahwa penurunan laba mereka akan lebih besar dari proyeksi sebelumnya karena permintaan global terhadap barang elektronik konsumen masih rendah.
Di sisi lain, Samsung juga menghadapi persaingan dari ponsel Android yang lebih terjangkau, seperti Transsion dan Xiaomi. Kedua merek ini mendapatkan dukungan dari konsumen yang lebih memperhatikan harga dan pasar di negara berkembang.
IDC juga mengatakan bahwa pasar ponsel pintar sedang mengalami periode yang sangat menarik, di mana semakin banyak penyedia Android yang memasuki pasar dan konsumen lebih memprioritaskan ponsel yang dapat dilipat serta kemampuan kecerdasan buatan (AI). (TSA)