BYD Bakal Ramaikan Industri Mobil Listrik Indonesia Awal 2024
IDXChannel Produsen asal China, BYD siap meramaikan industri otomotif Indonesia, terutama di segmen elektrifikasi pada tahun depan. Ini diungkapkan President Director PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao.
Kabar hadirnya BYD di Indonesia sudah mencuat sejak lama, ketika mereka bertemu dengan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo. Setelah penantian panjang, akhirnya BYD mengonfirmasi bakal hadir di Indonesia.
Kami akan sampai ke titik memutuskan, keputusan bisnis di semester pertama pada tahun depan, kata Zhao saat berkunjung ke kantor MNC Portal Indonesia , Selasa (5/12/2023).
Sebenarnya, BYD sudah hadir di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir yang memulai bisnisnya di transportasi umum. Bus listrik buatan BYD menjadi armada TransJakarta yang sudah mengaspal sejak 2018.
Memang BYD selalu memulai dengan public transportation. Bahkan sampai saat ini kita masih melakukan study untuk melihat market, ujar Zhou.
Secara penjualan global BYD tahun lalu sudah cukup baik, bahkan pada kuartal ketiga kita sudah mencapai 2,6 juta unit. Di mana kami memprediksi dalam akhir tahun ini bisa mencapai 3 juta di atas 6 persen, imbuhnya.
Namun, Zhou belum mau mengungkapkan produk apa yang akan dibawa oleh BYD untuk ditawarkan kepada konsumen Indonesia. Dia menegaskan untuk melihat dahulu seperti apa pasar yang berkembang di Tanah Air setelah memperkenalkan teknologinya.
Untuk produk yang akan kami bawa, kita punya bentangan yang cukup luas, mulai dari Seagull sampai Yangwang U8 untuk segmen premium. Untuk Indonesia yang paling penting menunjukkan dulu teknologi BYD sebagai hal pertama, ucapnya.
Secara global, BYD memiliki banyak model mobil listrik dan hybrid, seperti Atto 3, Dolphin, Seagull, Seal, Tang, Song, hingga bus listrik. Namun, BYD bukan hanya fokus pada otomotif, tapi ini merupakan perusahaan teknologi.
Mayoritas bergerak dalam bidang penyediaan perangkat elektronik, otomotif adalah salah satunya di bawah naungan BYD AUTO. BYD AUTO juga sejauh ini menjadi pabrikan mobil yang memiliki fasilitas produksi baterai mandiri, dan menjadi terbesar kedua.
Memang kami adalah perusahaan otomotif terbesar untuk kendaraan NEV (New Energy Vehicle), dan perusahaan kedua untuk perusahaan baterai, sehingga penting bagi kami untuk memperkenalkan terlebih dahulu teknologi kami, baru kami bisa menyesuaikan produk mana yang cocok untuk konsumen Indonesia, tutur Zhou.
(RNA)