Tanggal 16 Juni Memperingati Hari Sayuran Segar Sedunia, Begini Sejarahnya
HARI Sayuran Segar Sedunia diperingati setiap tanggal 16 Juni, di mana peringatan tersebut bertujuan untuk mengenali nilai gizi dan pentingnya sayuran segar bagi kesehatan manusia akan sayur-sayuran sebagai bahan makanan yang dikonsumsi hampir setiap harinya.
Dilansir dari paman Newsd, lalu untuk sejarah Hari Sayuran Segar ini sendiri, yaitu berawal pemukim pertama di jantung Amerika terutama adalah petani Inggris dan Skandinavia yang membawa teknik pertanian dari tanah air mereka untuk mengolah tanah subur di Midwest.

Tahukah Anda, bahwa mayoritas pemukim awal di Amerika Serikat tinggal di dekat pantai Atlantik dan mengirimkan produk mereka ke timur untuk dikonsumsi. Saat pertengahan tahun 1800-an, bertepatan dengan munculnya rel kereta api yang memungkinkan para petani kala itu untuk mengirimkan produk langsung ke Chicago. Di mana diproses menjadi produk kalengan dan diangkut kembali ke timur dengan kereta api atau perahu.
Selanjutnya, pada tahun 1852, distribusi buah-buahan dan sayuran di seluruh negeri telah menjadi masalah besar. Saat itu, jejak California dan Oregon dirujuk oleh "The New York Times" sebagai rute utama untuk mengangkut produk segar. Lalu pada 1855, 59 juta pon produk diangkut dengan kereta api dari Pantai Barat.
Departemen Pertanian didirikan pada 1862 untuk memastikan, bahwa semua orang Amerika memiliki akses ke sayuran segar dan peningkatan gizi.
Mereka telah mencapai kesuksesan sejauh ini. Dalam beberapa tahun terakhir, produk organik dan vegan baru telah memasuki pasar, membuat konsumsi sayuran lebih mudah diakses oleh semua orang.
Petani di pedesaan North Dakota berkumpul pada musim semi tahun 1992 untuk membahas masa depan pertanian dan keluarga mereka. Mereka ingin beralih dari pertanian konvensional, yang ditandai dengan penggunaan bahan kimia pertanian dan budidaya tanah untuk pengendalian vegetasi, ke sistem yang akan menggunakan lebih sedikit polusi kimia dan bahan bakar fosil.
Kemudian di seperempat lahan mereka, para petani memutuskan untuk berhenti menggunakan pestisida kimia, herbisida, fungisida, dan pupuk. Sebaliknya, mereka mengandalkan rotasi tanaman yang rumit, tanaman penutup, pupuk kandang, dan kompos untuk kesuburan.
Nah dari paparan sejarah tersebut berkaitan dengan nilai gizi yang ada di dalam sayuran tersebut. Sementara sumber mikronutrien terbesar yang penting untuk metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan pencegahan penyakit adalah sayuran segar.
