Lebaran Idul Adha 2023 Tanggal Berapa? Ini Penjelasannya

Lebaran Idul Adha 2023 Tanggal Berapa? Ini Penjelasannya

Teknologi | BuddyKu | Rabu, 31 Mei 2023 - 18:17
share

JAKARTA, celebrities.id - Lebaran Idul Adha 2023 tanggal berapa? Pertanyaan tersebut belakangan banyak dicari masyarakat. Sekadar informasi, hari jatuhnya lebaran Idul Adha 2023 masih menjadi perbincangan.

Sebab, Kementerian Agama (Kemenag) baru akan memutuskan penetapan Hari Raya Idul Adha usai sidang isbat. Sidang isbat sendiri biasanya dilakukan sehari sebelum hari raya.

Lebaran Idul Adha 2023 Tanggal Berapa?

Namun, jika merujuk pada SKB 3 Menteri (Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) mengenai Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023, Hari Raya Idul Adha jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023.

Berbeda dengan pemerintah, Muhammadiyah melalui pimpinan pusatnya sudah mengeluarkan keputusan bahwa Hari Raya Idul Adha jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023. Keputusan tersebut didapat dari hasil Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Lebih lengkapnya, tanggal 1 Zulhijjah jatuh pada 19 Juni 2023, sementara Hari Arafah 9 Zulhijah jatuh pada 27 Juni 2023.
Melansir laman Kementerian Agama wilayah Jawa Barat, Idul Adha memiliki arti sebagai hari raya penyembelihan. Idul Adha dilakukan untuk memperingati ujian berat yang menimpa Nabi Ibrahim, ketika diperintahkan untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail.

Karena kesabaran, keikhlasan, dan ketabahan yang dimiliki Nabi Ibrahim, maka Allah SWT mengganti Nabi Ismail dengan seekor kambing, saat akan disembelih. Sejak itulah, perintah berkurban wajib dijalankan oleh umat Islam. Menyembelih hewan kurban dengan niat mendekatkan diri kepada Allah akan membuat seseorang menjadi shalih di mata Allah dan sebaik-baiknya di sisi Allah.

Hal tersebut tertuang dalam surah Al Kautsar ayat 2 yang berbunyi, Dirikanlah salat dan berkubanlah. Banyak keutamaan yang didapat saat berkurban. Salah satu keutamaannya adalah bisa menenangkan hati karena kita merasa sudah melepaskan tanggungan kepada Allah untuk berkurban.

Syaikh Muhammad Al Amin Asy Syinqithi dalam bukunya yang bertajuk Adhwa-ul Bayan fii Iidholol Quran bil Quran, menekankan bahwa janganlah meninggalkan kurban apabila seseorang mampu menjalankannya. Karena, dengan berkurban hati akan jauh lebih tenang.

Dalam surah Al Hajj ayat 37, Allah berfirman: Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai keridhaan Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang mencapainya. Artinya, ibadah kurban tidak hanya berfokus pada proses penyebelihan hewan kurbannya saja, melainkan keikhlasan, niat lurus, dan ihtisab atau selalu berharap pahala dari Allah SWT.

Topik Menarik