Sony Patenkan Teknologi Pengatur Suhu Kontroler, Dilengkapi Sensor Elastis
JAKARTA,celebrities.id- Sony kembali melakukan inovasi. Kali ini fokus pada kontroler di masa depan. Sony dikabarkan telah mematenkan sebuah teknologi kontroler yang dapat berubah bentuk dan pengatur suhu berdasarkan game yang dimainkan.
Laporan dari Exputer, Minggu (9/4/2023), Sony akan merancang pengontrol game menyertakan sensor elastis yang dapat dideformasi atau berubah secara elastis, seperti dilansir dari TechSpot, Minggu (9/4/2023). Hadirnya teknologi ini dapat mendeteksi apabila pemain mengubah bentuk pengontrol dengan cara menyentuh, menekan, memutar, mencubit, meremas, ataupun menggosoknya.
Genggaman bisa berubah bentuk karena adanya cairan magnetik yang dicampur ke dalam bahan elastis sebelumnya. Dengan ini, kontroler bisa menyesuaikan bentuk dengan tangan manusia.
Bentuk atau kekerasan bagian dari anggota elastis (pegangan) akan berubah sebagai respons terhadap proses yang dilakukan oleh peralatan pengolah informasi, tulis paten tersebut.
Dengan ini tampaknya Sony ingin membawa perkembangan lebih pada umpan balik haptic mereka yang tidak hanya memberikan sensasi getaran, namun juga suhu agar pemain seolah-olah berada di dalam game tersebut. Pengontrol game dipasangi pompa panas termoelektrik.
Pengatur suhu membawa pengalaman menarik bagi para player. Ketika bermain God of War misalnya, ketika melewati salju pemain akan merasakan sensasi suhu dingin pada tangan.
Sebaliknya, ketika situasi di dalam game berada pada mobil yang meledak, akan terasa suhu yang panas di tangan pengguna kontroler. Suhu juga bisa jauh berubah apabila pemain mengubah bentuk pengontrolnya.
Dalam gambar paten, Sony menunjukkan bahwa tidak ada bentuk dasar dan tata letak kontroler tidak ada yang berubah. Apabila teknologi ini terwujud di masa mendatang, maka teknologi ini bisa jadi daya tarik tersendiri bagi para pencinta game PlayStation.
Meskipun begitu, kembali lagi bahwa ini baru sekedar paten. Biasanya langkah ini dilakukan agar pesaing Sony yang lain tidak meniru teknologi serupa. Menarik untuk dinantikan, apakah Sony akan benar-benar mewujudkannya di masa depan.

