Saingi Twitter, Bluesky Tawarkan Algoritma Canggih

Saingi Twitter, Bluesky Tawarkan Algoritma Canggih

Teknologi | BuddyKu | Minggu, 2 April 2023 - 02:14
share

IDXChannel - Platform media sosial Bluesky mengumumkan bahwa mereka menggunakan algoritma baru yang disebut \'marketplace of algorithms\'. Ini memungkinkan pengguna mengontrol cara konten difilter dan diurutkan sehingga bisa bersaing dengan Twitter.

Dalam posting blog baru-baru ini, CEO Jay Graber mengatakan bahwa Bluesky bermaksud untuk membuat algoritma yang memberikan kebebasan untuk bereksperimen kepada pengguna. Algoritma ini juga disebut akan meningkatkan pengalaman pengguna.

"Bagi pengembang, pasar algoritme terbuka akan memberikan kebebasan untuk bereksperimen dan menerbitkan algoritme yang dapat digunakan siapa saja, tulis Graber, seperti dikutip dari Engadget, Sabtu (1/4/2023).

Bagi pengguna, kemampuan untuk menyesuaikan umpan mereka akan memberi mereka kendali kembali atas sumber daya mereka yang paling berharga: perhatian mereka," katanya menambahkan.

Untuk diketahui, Bluesky awalnya disusun sebagai proyek sampingan yang didukung Twitter untuk menciptakan standar baru yang terdesentralisasi untuk platform media sosial. Tapi secara resmi terputus dari Twitter pada tahun 2021.

Sejak saat itu, Bluesky bergabung dengan jajaran media sosial pesaing Twitter yang belakangan bermunculan setelah pengambilalihan Twitter oleh Elon Musk. Bluesky digadang-gadang menawarkan fitur yang lebih baik dari Twitter.

Seperti kebanyakan konsep di Bluesky, gagasan tentang marketplace of algorithms tampaknya masih dalam tahap pengembangan awal.

Graber mengatakan Bluesky saat ini sedang mengerjakan feed API untuk pengembang, serta \'sistem pemilihan feed\' yang pada akhirnya akan memungkinkan pengguna untuk menelusuri feed pihak ketiga yang dapat mereka integrasikan ke dalam timeline mereka.

Sebagai catatan, pendiri Twitter, Jack Dorsey telah lama menjadi pendukung "pilihan algoritme" dan bahkan mengemukakan gagasan tentang marketplace of algorithms saat dia masih menjalankan Twitter.

Dalam postingannya, Graber mengatakan bahwa memungkinkan pengguna untuk memilih algoritme mereka sendiri, termasuk umpan kronologis, dapat mengatasi reaksi balik terhadap manipulasi algoritme yang dirasakan dari timeline seseorang. (WHY)

Topik Menarik