Virus Baru dengan Tingkat Kematian hingga 88 Persen Muncul di Afrika Tengah
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Guinea Equatorial telah mengkonfirmasi kemunculan wabah virus Marburg, penyakit yang sangat menular dan mematikan yang mirip dengan Ebola, setelah kematian sedikitnya sembilan orang di wilayah tersebut.
Negara kecil di Afrika Tengah itu kini tengah mengkarantina lebih dari 200 orang dan memberlakukan pembatasan pergerakan sejak minggu lalu di provinsi Kie-Ntem setelah mendeteksi demam disertai muntah darah yang tidak diketahui. Negara tetangga Kamerun juga membatasi pergerakan di sepanjang perbatasannya karena khawatir dengan penyebaran wabah tersebut.
Berkat tindakan cepat dan tegas oleh otoritas Guinea Equatorial dalam mengonfirmasi penyakit tersebut, upaya tanggap darurat dapat dilakukan dengan cepat, kata Dr. Matshidiso Moeti, direktur regional WHO untuk Afrika, dalam pernyataannya pada hari Senin (13/2), dikutip Jitunews dari Al Jazeera.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menambahkan bahwa selain sembilan kasus kematian tersebut, Guinea Equatorial telah melaporkan 16 kasus suspek infeksi virus Marburg dengan gejala termasuk demam, kelelahan, muntah darah, dan diare.
Menurut WHO, penyakit virus Marburg dapat memiliki tingkat kematian hingga 88 persen, dan sejauh ini belum ditemukan vaksin atau perawatan antivirus untuk mengobatinya.
Pada Jumat pekan lalu, Menteri Kesehatan Guinea Equatorial Mitoha Ondo\'o Ayekaba mengatakan bahwa sembilan kasus kematian tersebut awalnya dikaitkan dengan upacara pemakaman di distrik Nsok-Nsomo, provinsi Kie-Ntem.
Otoritas kesehatan setempat awalnya melaporkan penyakit yang tidak diketahui menyebabkan kasus demam berdarah pada 7 Februari 2023. Mereka kemudian mengirim sampel ke laboratorium di Senegal untuk memastikan apakah virus Marburg ditemukan dalam sampel tersebut.