Siapa Pemilik Samsung? Ternyata Keluarga Kaya Raya Korsel

Siapa Pemilik Samsung? Ternyata Keluarga Kaya Raya Korsel

Teknologi | BuddyKu | Sabtu, 4 Februari 2023 - 22:14
share

JAKARTA Siapa pemilik Samsung ? Samsung Group adalah sebuah konglomerat multinasional yang juga merupakan keluarga kaya alias chaebol terbesar di Korea Selatan yang berkantor pusat di Samsung Town, Seoul, Korea Selatan. Samsung didirikan oleh Lee Byung-chul sebagai sebuah perusahaan perdagangan pada tahun 1938. Setelah kematian Lee Byung-chul pada 1987, kemudian Lee Kun-hee yang merupakan putra bungsu dari Lee Byung-chul menjadi Chairman Samsung tetapi menyerahkan manajemen kepada staf perusahaan.

Lee sendiri berkuliah dan mengambil jurusan ekonomi di Universitas Waseda, Tokyo, Jepang. Kemudian, Lee memperoleh gelar magister administrasi bisnis dari Universitas George Washington, Washington DC, AS. Pada tahun 1968 Lee bergabung dengan Samsung yang bergerak di bidang elektronik, bahan kimia, mesin, dan jasa keuangan.

Lee menjabat sebagai pengganti ayahnya yang pendiam dan menjalankan kendali mutlak atas perusahaan tersebut. Pada awalnya, ayah Lee memutuskan untuk tidak menjadikan dua putra yang lebih tua sebagai penerus dari perusahaan yang didirikannya.

Di awal masa kepemimpinan Lee, Samsung dipandang sebagai produsen produk murah berkualitas jelek dan rendah. Kemudian pada Juni 1993, Lee meluncurkan perubahan secara dramatis dari atas guna membuat Samsung kompetitif secara internasional.

Setelah itu, di bawah kepemimpinan Lee, Samsung menjelma menjadi raksasa elektronik dunia dan mampu mengalahkan pesaingnya semodel Sharp, Sony, dan Panasonic. Selain itu, Samsung juga mampu mengalahkan Nokia dan Apple dalam penjualan ponsel.

Dari bisnis raksasa tersebut, Lee berhasil mengantongi kekayaan sebesar US$ 20,9 miliar atau setara Rp 308 triliun. Dengan keseluruhan total hartanya tersebut menjadikannya orang paling kaya di Korea Selatan. Lee sendiri juga merupakan generasi kedua keluarga pengusaha.

Lee juga dikenal sebagai sosok yang mampu membentuk budaya kerja Samsung kompetitif. Lee mengubah jam kerja perusahaan menjadi pukul 07.00 pagi. Bahkan ia pernah berhasil mengumpulkan 2.000 pekerja hanya untuk menyaksikan pembakaran 150 ribu ponsel, mesin faksimili, dan peralatan lain yang dianggap tidak memenuhi standarnya.

Topik Menarik