Menlu Rusia sebut Moskow Sudah Diambang Perang dengan Negara-negara Barat
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, pada Senin (23/1) menyatakan bahwa situasi di Ukraina saat ini sudah mendekati konflik langsung antara Rusia dan negara-negara Eropa. Berbicara pada konferensi pers setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Afrika Selatan, Naledi Pandor, Lavrov juga mencatat bahwa perang ini adalah sesuatu yang telah lama dipersiapkan oleh negara-negara Barat" dalam upaya melawan Rusia.
Lavrov juga mengklaim bahwa kekuatan Barat berusaha untuk menghancurkan segala sesuatu yang berbau Rusia, mulai dari bahasa hingga budaya Rusia yang sudah ada di Ukraina selama berabad-abad.
Lavrov melanjutkan dengan menunjukkan bahwa praktik semacam itu telah menjadi hal biasa di seluruh Ukraina dan bahwa dua presiden terakhir negara itu, Pyotr Poroshenko dan Volodymyr Zelensky, sudah berubah menjadi "pemimpin Russophobia" setelah mendapatkan kekuasaan, meskipun dalam kampanyenya mereka awalnya berjanji membangun perdamaian dengan Moskow.
Lavrov juga menjelaskan bahwa pemerintah Ukraina telah mengadopsi undang-undang yang melarang penggunaan bahasa Rusia dalam bidang pendidikan, media, dan bahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dan ini semua didukung oleh Barat, kata Lavrov.
Dia juga menuduh Barat menutup mata terhadap fakta bahwa pasukan Kiev terus dengan sengaja memilih target dan melakukan serangan sedemikian rupa untuk meneror penduduk sipil di Ukraina Timur.
Negara Barat tahu betul bahwa rezim Ukraina sengaja mengebom kota-kota besar dan kecil menggunakan senjata yang mereka pasok, kata menteri itu.
Lavrov menegaskan kembali bahwa pasukan Rusia tidak sekali pun berniat menghancurkan infrastruktur sipil di Ukraina, jika pasukan Kiev tidak mengerahkan senjata berat dan sistem pertahanan udara di daerah pemukiman.
Terlepas dari ketegangan yang meningkat, Lavrov mencatat bahwa Moskow tetap terbuka untuk negosiasi dengan Kiev, dan memperingatkan bahwa mereka yang menolak pembicaraan harus memahami bahwa semakin lama ditunda, semakin sulit untuk menemukan solusi untuk menyelesaikan konflik ini.