Apple Berencana Pindah Pabrik Produksi ke Luar China

Apple Berencana Pindah Pabrik Produksi ke Luar China

Teknologi | BuddyKu | Senin, 5 Desember 2022 - 09:15
share

IDXChannel - Apple Inc berencana memindahkan pabrik produksi ke negara lain, setelah beberapa pekan terakhir, Apple Inc AAPL turun sebanyak -0,34%. Penurunan tersebut terjadi karena adanya gejolak yang terjadi di China.

Hal tersebut juga mendorong Apple untuk merencanakan perakitan produk Apple di tempat lain di Asia, khususnya India dan Vietnam. Apple ingin mengurangi ketergantungan pada perakit Taiwan yang dipimpin oleh Foxconn.

Di Zhengzhou, China, terdapat sebanyak 300 ribu pekerja yang bekerja di pabrik yang dijalankan oleh Foxconn untuk membuat iPhone dan produk Apple lainnya.

Apple mencari perusahaan perakit terbesar, tidak peduli jika perusahaan tersebut berbasis di China. Dua perusahaan China, Luxshare Precision Industry Co. dan Wingtech Technology Co. saat ini sedang menunggu kepastian untuk bekerja sama dengan Apple.

Eksekutif Luxshare mengatakan jika beberapa klien elektronik konsumen, yang tidak mereka sebutkan, khawatir tentang kekacauan yang terjadi pada rantai pasokan China yang disebabkan oleh langkah-langkah pencegahan Covid-19, kekurangan daya, dan masalah lainnya. Mereka mengatakan klien-klien tersebut ingin Luxshare membantu mereka melakukan lebih banyak pekerjaan di luar China.

Apple telah mengatakan kepada mitra manufakturnya bahwa mereka ingin mulai mencoba melakukan lebih banyak pekerjaan di luar China. Apple dan China telah menghabiskan beberapa dekade bersama, dengan hubungan yang sebagian besar saling menguntungkan.

Tetapi saat ini sedang terjadi transisi yang disebabkan oleh dua faktor yang saling mendukung terancamnya kekuatan ekonomi China. Generasi muda China kini juga tidak lagi bersemangat untuk bekerja merakit elektronik dengan upah yang minim.

Tiga tahun setelah Covid-19, China masih berusaha untuk menghancurkan wabah dengan langkah-langkah seperti karantina, sedangkan negara lain telah kembali ke keadaan seperti sebelum terjadinya pandemi.

Protes yang terjadi di kota-kota China selama seminggu terakhir, dimana beberapa demonstran menyerukan penggulingan Presiden Xi Jinping dan menunjukkan kritik atas pembatasan Covid-19, juga menjadi perhatian bagi Apple dan sejumlah perusahaan barat lainnya.

Risiko terlalu banyak konsentrasi di China sebenarnya telah lama diketahui oleh para eksekutif Apple, namun selama bertahun-tahun mereka tidak berbuat banyak untuk mengurangi risiko-risiko tersebut. Hal tersebut juga dikarenakan China memasok tenaga kerja yang melek huruf dan rajin, stabilitas politik dan pasar lokal yang besar untuk produk Apple.

Alyssa Nazira

(SLF)

Topik Menarik