Wall Street Melemah, Saham Apple, Amazon hingga Microsoft Turun

Wall Street Melemah, Saham Apple, Amazon hingga Microsoft Turun

Teknologi | BuddyKu | Sabtu, 20 Agustus 2022 - 07:16
share

NEW YORK - Bursa saham AS, Wall Street turun di akhir perdagangan pekan ini karena aksi jual luas yang dipimpin saham berkapitalisasi besar. Selain itu, imbal hasil obligasi AS naik dengan S&P 500 membukukan kerugian untuk minggu ini setelah empat pekan berturut-turut naik.

Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 292,30 poin atau 0,86% menjadi 33.706,74 poin. Indeks S&P 500 berkurang 55,26 poin atau 1,29% menjadi 4.228,48 poin. Indeks Komposit Nasdaq anjlok 260,13 poin atau 2,01% menjadi 12.705,21 poin.

Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor konsumer non-primer dan keuangan masing-masing merosot 2,10 persen dan 2,02 persen, memimpin penurunan. Sementara itu, kelompok perawatan kesehatan dan energi naik tipis.

Ketiga indeks utama mencatat kerugian untuk minggu ini. Indeks S&P 500 turun sekitar 1,2% dan Nasdaq jatuh 2,6% dalam penurunan mingguan pertama mereka setelah empat minggu naik. Dow kehilangan sekitar 0,2% untuk minggu ini.

Amazon.com, Apple dan Microsoft semuanya jatuh dan menjadi hambatan terbesar pada S&P 500 dan Nasdaq. Suku bunga yang lebih tinggi cenderung negatif terhadap saham-saham teknologi dan pertumbuhan, yang penilaiannya lebih bergantung pada arus kas masa depan.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS menguat, dengan imbal acuan obligasi AS 10-tahun hampir mencapai 3,0%, setelah Jerman melaporkan rekor kenaikan harga produsen bulanan yang tertinggi.

Investor telah menimbang seberapa agresif Federal Reserve mungkin perlu menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi.

Pejabat Bank Sentral AS memiliki banyak waktu sebelum memutuskan seberapa besar kenaikan suku bunga untuk disetujui pada pertemuan kebijakan 20-21 September mereka.

"Kenaikan suku bunga di seluruh dunia dan pembicaraan keras dari para bankir sentral digunakan sebagai alasan untuk mendorong saham lebih rendah dalam volume yang sangat ringan pada sesi Jumat (19/8/2022) Agustus," kata Kepala Ekonom Pasar Spartan Capital Securities, Peter Cardillo, dikutip dari Antara, Sabtu (20/8/2022).

Setelah mencatat paruh pertama terburuk sejak 1970, S&P 500 telah melambung sekitar 16% dari level terendah pertengahan Juni, didorong oleh laba perusahaan yang lebih kuat dari perkiraan dan harapan ekonomi dapat menghindari resesi bahkan ketika Fed menaikkan suku bunga.

Bank sentral AS perlu terus menaikkan biaya pinjaman untuk menjinakkan inflasi yang tinggi selama beberapa dekade, sejumlah pejabat bank sentral AS mengatakan pada Kamis (18/8/2022), bahkan ketika mereka memperdebatkan seberapa cepat dan seberapa tinggi untuk mengangkatnya.

The Fed telah menaikkan suku bunga acuan overnight sebesar 225 basis poin sejak Maret untuk melawan inflasi pada level tertinggi empat dekade.

Fokus minggu depan mungkin pada pidato Ketua Fed Jerome Powell tentang prospek ekonomi pada konferensi bank sentral global tahunan di Jackson Hole, Wyoming.

Topik Menarik