Oura Ungkap Gaji Semasa Jadi Pro Player, Di Bawah UMR?
Oura bilang gaji pro player di eranya ternyata bisa di bawah UMR!
***
Profesi menjadi pro player yang bermain untuk tim esports terkenal di mata masyarakat era sekarang bisa dibilang sangat menggiurkan. Bagaimana tidak? Hanya dengan bermodalkan bakat luar biasa dalam bermain game , ternyata mampu membeli rumah, mobil, dan pakaian mewah.
Salah satu yang dapat menjadi contoh adalah Eko Oura Julianto, mantan pro player EVOS Legends. Bapak Assassin yang sudah membela tim EVOS semenjak MPL ID Season 1 itu terbukti sudah menikmati kekayaan berlimpah, hingga mampu membangun berbagai bisnis besar yang mampu menghidupinya bahkan usai pensiun dari skena esports .
Kendati sekarang sudah hidup nyaman, Oura ternyata menyimpan fakta yang mengejutkan terkait gaji dirinya selama menjadi pro player .
Selidik punya selidik, ternyata gaji pro player pada era Oura bermain sangatlah tidak terlalu menggiurkan. Bahkan, gaji pertama dari pria yang pernah menjadi MVP dalam M1 World Championship itu kurang dari setengah juta rupiah.
Kita ngomongin gaji pas zaman aku. Awalnya, aku masuk pro player tanpa gaji. Terus, pindah ke tim yang baru itu gajinya Rp450.000 buat awal banget, tahun 2017. Cuman bisa beli kuota doang. Yah, ini kan pengen nyalurin bakat lewat tim ini, tutur Oura dalam Podcast Close The Door Deddy Corbuzier.
Gaji tersebut tentu saja bahkan jauh di bawah upah minimum di wilayah mana pun di Indonesia. Bahkan, upah minimum di Kabupaten Banjarnegara (Rp1,8 juta) bisa dibilang jauh lebih tinggi daripada gaji Oura sebagai pro player pada kala itu.
Namun, seiring berjalannya waktu, penghasilan Oura kian terus bertambah. Apalagi, nama Oura sudah makin berprestasi di kancah esports .
Nah jalan beberapa tahun, kita juara 2 terus naik gaji ke Rp5.5 juta. Sampai pensiun tetap segitu, sambung Oura.
Pendapatan paling besar yang didapat oleh Oura selama menjadi pro player adalah bonus dari memenangkan pertandingan. Menurut Oura, meski angka yang didapat tergolong tinggi, tetapi usaha yang harus dilakukan haruslah ekstra besar, mengingat pertandingan yang dimenangkan adalah pertandingan tingkat tinggi.
Duitnya paling banyak dapet dari menang pertandingan. Satu orang dapet Rp100 juta. Itu pun turnamen tingkat tinggi.
Bagi Oura sekarang, hidupnya secara pendapatan lebih enak, bila dibandingkan pada masa dirinya bermain untuk tim esports .
Sekarang lebih enak (secara pendapatan), alhamdullilah . Jadi content creator , bikin tim esports , bisnis. Cukup lah buat masa depan, tutup Oura.
Fyi, tim esports yang dirintis oleh Oura adalah Geng Kapak (GPX). Tim ini dirintis tidak hanya oleh Oura sendiri, tetapi bersama Yurino Donkey Putra Wijaya dan Steven Masha Kurniawan yang keduanya pun merupakan mantan bagian EVOS Esports.
Ekosistem AI Terpadu: Chatbot Natural hingga CRM, Dorong Efisiensi dan Transformasi Digital Bisnis
Meski sudah tiada di scene esports secara langsung, legacy dari Oura masih menyala sampai dengan hari ini. Bahkan, Coach EVOS Legends pun menuturkan bahwa Oura adalah salah satu pro player yang takkan tergantikan di EVOS Legends.
Semoga Oura kapan-kapan bisa main lagi di scene pro esports , ya!
Dapatkan berita gaming dan informasi menarik lainnya seputar dunia game, esports, film, anime, dan lainnya hanya di UP Station.
Bagi kalian yang mau top-up game kesayangan kalian bisa langsung kunjungi UniPin! Proses cepat dan harga murah!
Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru dan berita gaming lainnya di akun sosial media kami:
Facebook: UP Station Indonesia
YouTube: Upstation Media
Twitter: @upstationmedia
Instagram: @upstation.media
Yuk gabung di grup Discord kami!
Discord: UniPin Official Community


