Atasi Krisis Pangan Global, AS Harus Kerjasama dengan Rusia

Atasi Krisis Pangan Global, AS Harus Kerjasama dengan Rusia

Teknologi | jitunews.com | Jum'at, 17 Juni 2022 - 14:30
share

MOSKOW, JITUNEWS.COM - Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov, menyatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat harus bekerja sama dengan Rusia dan mencabut sanksi terhadap komoditas pupuk Belarusia jika Washington benar-benar ingin krisis pangan global.

"Jika Washington benar-benar ingin memperbaiki situasi di pasar pertanian global, mari kita bekerja sama. Berhenti menyalahkan Rusia atas semua masalah. Kami siap bekerja sama untuk memperbaiki situasi di semua negara di dunia," tulis Antonov dalam artikel opini yang diterbitkan oleh The National Interest pada hari Kamis (16/6).

Kami siap memfasilitasi kelancaran ekspor biji-bijian dari pelabuhan-pelabuhan di bawah kendali kami. Ada juga peluang untuk menggunakan koridor transportasi melalui Polandia, Rumania, dan Belarusia. Satu-satunya opsi yang terakhir ... diperlukan adalah pencabutan sanksi terhadap Pupuk Belarusia," tambahnya.

Sang Duta Besar juga mengatakan bahwa sanksi Barat telah menjadi salah satu pemicu krisis pangan global, tetapi negara-negara Barat telah memilih untuk "mengalihkan tanggung jawab" mereka dengan menyalahkan Rusia.

"Situasinya semakin diperumit oleh kampanye (sanksi) yang dipimpin oleh negara Barat untuk secara paksa mempercepat transisi oleh masyarakat internasional dari sumber energi tradisional ke energi terbarukan, tanpa mempertimbangkan kekhususan sosio-ekonomi negara dan wilayah. Upaya untuk mempercepat lompatan ke energi \'hijau\' mendorong (peningkatan) biaya produk pertanian," katanya.

Rusia, tambahnya, telah menjadi sasaran tuduhan yang "tidak ada hubungannya dengan kenyataan".

"Negara kita sedang diperhitungkan dengan mencoba mengambil langkah-langkah yang bertujuan untuk secara sengaja menurunkan ketahanan pangan global, mencegah ekspor pertanian Ukraina melalui laut, dan memblokir kampanye penaburan di negara itu. Sudah waktunya untuk mengakhiri spekulasi ini," tukasnya.

Topik Menarik