Harga Smartphone Dinilai Makin Mahal, Ini Kata Presiden Xiaomi

Harga Smartphone Dinilai Makin Mahal, Ini Kata Presiden Xiaomi

Teknologi | BuddyKu | Sabtu, 21 Mei 2022 - 22:37
share

JAKARTA, celebrities.id - Presiden Xiaomi, Wang Xiang buka suara terkait semakin mahalnya harga produk smartphone yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dipimpinnya.

Menurut Wang, kenaikan tersebut sebenarnya masih dalam batas wajar. Dilansir Gizchina, Sabtu (21/5/2022), Wang mengatakan bahwa harga yang naik berbanding lurus dengan teknologi yang ditawarkan. Dia mengklaim bahwa Xiaomi telah menghadirkan smartphone dengan teknologi canggih.

Wang mengungkap, kenaikan memang terjadi untuk smartphone kelas menengah ke atas yang dibekali dengan teknologi unggulan. Sementara untuk smartphone entry level harganya masih cenderung stabil.

Wang menyebut harga rata-rata global Xiaomi masih belum naik dan masih dalam batas wajar. Menurut Wang, hal tidak normal adalah ketika smartphone entry level dibanderol dengan harga mahal.

Saat kami menerapkan lebih banyak teknologi baru ke ponsel cerdas, kami membutuhkan lebih banyak dukungan perangkat keras kelas atas. Dengan demikian, rata-rata harga jual smartphone akan terus meningkat," kata Wang.

Sederhananya, karena Xiaomi terus menghadirkan teknologi kelas atas, dia pun tidak punya pilihan lain selain menaikkan harganya.

Untuk diketahui, Xiaomi sendiri baru saja merilis laporan keuangannya untuk kuartal pertama 2022. Tercatat bahwa pada periode ini, total pendapatan Xiaomi mencapai 11 miliar dolar AS atau sekira Rp161 triliun, turun 4,6 persen YoY.

Laba bersih perusahaan yang disesuaikan mencapai 435 juta dolar AS atau setara Rp6,3 triliun, turun 52,9 persen YoY dengan pendapatan bisnis smartphone Xiaomi adalah 6,8 juta dolar AS atau Rp 99 miliar. Adapun smartphone yang dikirim Xiaomi sebanyak 38,5 juta unit.

Xiaomi telah mengirimkan hampir empat juta smartphone kelas atas di daratan Cina dengan harga 450 dolar AS atau setara Rp6,6 juta atau lebih. Kondisi ini menjadikan raksasa asal Negeri Tirai Bambu itu memiliki lebih dari 500 juta pengguna.

Topik Menarik