Metaverse Dinilai Lebih Berbahaya Daripada Media Sosial, Benarkah?

Metaverse Dinilai Lebih Berbahaya Daripada Media Sosial, Benarkah?

Teknologi | inewsid | Senin, 9 Mei 2022 - 18:26
share

JAKARTA, iNews.id Dapat menggeser kecenderungan perilaku manusia, benarkah Metaverse dinilai lebih berbahaya daripada media sosial? Metaverse merupakan konsep dunia virtual yang mempermudah manusia untuk beraktivitas selayaknya di dunia nyata dengan bantuan kacamata Augmented Reailty (AR) atau Virtual Reality (VR).

Berbeda dengan media sosial saat ini, pengguna dapat membuat avatar 3D yang merepresentasikan dirinya sehingga ia seolah-olah tenggelam dalam dunia virtual tersebut.
Namun bagi beberapa orang, Metaverse dinilai lebih berbahaya daripada media sosial.

Hal ini memang masuk akal mengingat Metaverse memiliki beberapa dampak yang lebih buruk dibandingkan dengan media sosial.

Kesehatan menurun

Dampak buruk paling nyata yang disebabkan oleh Metaverse tentunya pada kesehatan tubuh manusia.
Media sosial saja sudah membuat manusia lebih banyak menghabiskan waktu untuk menatap layar ponsel atau komputer, lalu hal ini tentu akan lebih buruk jika manusia dihadapkan dengan teknologi secanggih Metaverse.

Akibatnya, manusia di masa depan akan lebih mudah terserang penyakit, seperti obestitas lantaran kurangnya melakukan aktivitas atau olahraga.

Selain itu, kesehatan mata juga akan menurun karena manusia tidak bisa lepas dari menatap layar dunia Metaverse menggunakan kacamata AR atau VR.

Berkurangnya kemampuan besosialisasi
Tak hanya dampak kesehatan yang menurun, seringnya manusia menatap layar ponsel atau komputernya tentu akan mengurangi kemampuan bersosialisasi di dunia nyata.

Manusia diprediksi akan menghabiskan lebih banyak waktu di dunia Metaverse sehingga merasa tidak membutuhkan teman atau rekan di dunia nyata.

Peretasan data pribadi

Data-data pribadi yang Anda gunakan untuk masuk ke dunia Metaverse bisa beresiko untuk diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Hacker bisa saja melacak wajah, tubuh, hingga pola gelombang otak pengguna melalui representasi dirinya di dunia Metaverse.

Terlebih, dunia Metaverse juga memungkinkan pengguna untuk melakukan segala transaksi pembelian hingga aktivitas perbankan. Hal ini juga dapat mempermudah peretas untuk membobol data-data perbankan Anda dengan mudah.

Maka dari itu, manusia harus memiliki kontrol diri yang kuat agar prediksi Metaverse dinilai lebih berbahaya daripada media sosial tidak sampai menimpa dirinya di masa yang akan datang.

Topik Menarik