Pelatih Korea Selatan U-23 Sesumbar Ingin Lolos Putaran Final dengan 3 Kemenangan, Timnas Indonesia Dilupakan?
Pelatih timnas Korea Selatan U-23, Lee Min Sung, menegaskan ambisinya untuk meraih hasil sempurna di Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Target ini menjadi peringatan serius bagi skuad Garuda Muda, yang akan menjadi lawan terberat mereka dalam perebutan tiket ke putaran final.
Korea Selatan U-23, yang tergabung bersama Indonesia, Laos, dan Makau, akan melakoni seluruh pertandingan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo pada 3-9 September 2025. Bagi Lee Min Sung, turnamen ini memiliki makna ganda.
Ini adalah debut resminya sebagai pelatih kepala timnas U-23 Korea Selatan sejak ditunjuk pada Mei 2025. "Ini adalah turnamen resmi pertama sejak saya menjabat. Saya merasa campur aduk antara bersemangat dan gugup," ujar Lee, dikutip dari situs resmi Asosiasi Sepak Bola Korea (KFA), Selasa (2/9/2025).
Baca Juga:Akankah Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Mengulangi Sejarah 3 Pemain Keturunan di Stadion GBT?
Drama 3 Gim! Alwi Farhan Disingkirkan Chou Tien Chen di Perempat Final Australian Open 2025
Juru taktik berusia 52 tahun ini tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Ia telah menetapkan target yang sangat ambisius, yakni menyapu bersih semua pertandingan di Grup J untuk memastikan langkah timnya ke putaran final."Saya akan bekerja sama dengan para pemain agar bisa membawa pulang hasil yang baik. Target kami jelas, lolos ke putaran final dengan tiga kemenangan," tegasnya.
Untuk lolos secara otomatis, sebuah tim harus finis sebagai juara grup. Sementara itu, runner-up masih memiliki peluang, tetapi harus bersaing untuk menjadi empat tim peringkat kedua terbaik dari total 11 grup.
Baca Juga:Kepindahan Mees Hilgers ke Stade Brest Batal di Detik-detik Terakhir Bursa Transfer
Lee Min Sung mengakui adanya tantangan dalam mempersiapkan tim. Keterbatasan waktu menjadi kendala utama, karena para pemain hanya bisa berkumpul saat jeda internasional.
"Sulit menilai tingkat kesolidan tim sekarang. Kami ingin berlatih lebih lama, tapi kami hanya bisa berkumpul saat FIFA Matchday," jelasnya.
Namun, kendala tersebut tidak menyurutkan optimismenya. "Karena itu, kami fokus memilih pemain yang kondisinya paling siap. Meskipun waktunya singkat, kami akan memaksimalkan analisis video dan komunikasi dengan pemain untuk membangun kerja sama tim," tutup Lee.










