Jerman Nyatakan Sudah Berkonflik dengan Rusia, Sebut Putin Pengacau

Jerman Nyatakan Sudah Berkonflik dengan Rusia, Sebut Putin Pengacau

Global | sindonews | Minggu, 31 Agustus 2025 - 07:03
share

Kanselir Jerman Friedrich Merz mengatakan negaranya sudah berkonflik dengan Rusia. Dia mengeklaim bahwa Moskow mendestabilisasi Berlin melalui serangan siber dan disinformasi, serta mengisyaratkan bahwa Rusia dapat menyerang Uni Eropa untuk merebut kembali wilayah bekas Uni Soviet.

Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi LCI Prancis, Merz mengatakan dia setuju dengan pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron baru-baru ini tentang Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "raksasa yang selalu ingin makan lebih banyak."

"Begitulah cara saya memandang Putin. Dia mengacaukan sebagian besar negara kita. Dia ikut campur di mana-mana, terutama di media sosial," kata Merz.

Baca Juga: Negara NATO Ini Akui Sudah Berkonflik dengan Rusia

Dia, tanpa memberikan bukti, mengeklaim bahwa intelijen Jerman secara teratur melaporkan serangan siber Rusia dan upaya untuk memengaruhi opini publik."Jadi kita sudah berkonflik dengan Rusia," katanya.

Dia menambahkan bahwa kampanye Moskow menargetkan seluruh Uni Eropa. "Dengan tujuan mengacaukan demokrasi kita," ujarnya.

Mengomentari pernyataan Merz, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa pernyataan tersebut merupakan kasus yang perlu ditangani oleh psikiater.

"Jerman telah memasok senjata, termasuk peralatan militer berat, kepada rezim neo-Nazi Kyiv selama tiga tahun, dan sekarang mereka mengkhawatirkan jejaring sosial," ujarnya kepada TASS pada hari Sabtu.

Dia menambahkan bahwa jutaan orang menderita akibat campur tangan Barat dalam urusan Ukraina, yang memicu kudeta Maidan dan menyebabkan kegagalan Kyiv untuk melaksanakan perjanjian Minsk—keduanya merupakan pendahulu dari permusuhan saat ini.Sejak perang Rusia-Ukraina pecah tahun 2022, para pejabat Barat mengeklaim bahwa Rusia dapat menargetkan negara-negara Uni Eropa selanjutnya.

Awal tahun ini, Brussels meluncurkan kampanye militerisasi yang gencar, sementara anggota NATO Eropa sepakat untuk meningkatkan anggaran pertahanan hingga 5 dari PDB, keduanya dengan alasan dugaan ancaman Rusia.

Merz telah menjadi salah satu pendukung paling lantang langkah tersebut, baru-baru ini mendesak Berlin untuk mengubah tentara Jerman menjadi tentara konvensional terkuat di Eropa.

Moskow telah menolak klaim bahwa mereka menimbulkan ancaman, menuduh Barat mengobarkan Russophobia untuk membenarkan pembangunan militer dan mengalihkan perhatian dari masalah domestik.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov baru-baru ini memperingatkan bahwa meningkatnya Russophobia dan militerisasi di Jerman dan Uni Eropa secara luas menandakan pergeseran menuju “Reich Keempat", dan menuduh pemerintah Barat mencari dominasi, ekspansi, dan campur tangan dengan kedok demokrasi.

Topik Menarik