Desak Evaluasi SOP Penanganan Demonstrasi Lebih Humanis, Gardian Perindo: Konstitusi Jamin Hak Menyampaikan Pendapat
Partai Perindomenyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Affan Kurniawan (21), driver ojek online setelah terlindas kendaraan taktis Brimob saat aksi demonstrasi di Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025). Ungkapan duka cita itu disampaikan Ketua DPP Bidang Koordinasi dan Sinergi Legislator Partai Perindo Gardian Muhammad.
Dia mengapresiasi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menginstruksikan penindakan tegas terhadap 7 oknum anggota Brimob yang mengendarai dan berada di rantis. Gardian juga mendesak Kapolri untuk segera memberikan sanksi tegas kepada 7 oknum yang diduga terlibat langsung dalam peristiwa yang menewaskan Affan Kurniawan.
Baca juga: Tegas! Prabowo Perintahkan Investigasi Transparan Insiden Meninggalnya Driver Ojol Affan Kurniawan
"Selain itu, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan demonstrasi agar lebih humanis, karena hak menyampaikan pendapat dijamin oleh konstitusi," ujar Gardian di Jakarta, Jumat (29/8/2025).
Pihaknya juga mengingatkan agar tidak ada pihak yang menunggangi peristiwa ini, sehingga masyarakat dan kepolisian seolah-olah diadu.Gardian juga menyoroti langkah Presiden Prabowo yang telah menyampaikan belasungkawa, menyesalkan tindakan berlebihan aparat, dan memerintahkan investigasi transparan.
Presiden menegaskan petugas yang terlibat harus bertanggung jawab secara hukum agar keadilan bagi korban dan keluarga dapat ditegakkan.
Partai Perindo mendesak Polri untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap SOP pengamanan demonstrasi. Aparat harus menjunjung tinggi prinsip kemanusiaan sebagaimana diatur dalam Perkapolri No 1/2009, Perkapolri No 8/2009, serta Protap Dalmas 2006, yang menekankan penggunaan kekuatan harus proporsional, persuasif, dan menghormati hak asasi manusia.
Partai yang dikenal sebagai Partai Kita berharap tragedi ini menjadi momentum perbaikan serius dalam penanganan demonstrasi sekaligus menguatkan komitmen bersama terhadap demokrasi dan penghormatan hak asasi manusia di Indonesia.
Gardian juga memberikan kritik kepada anggota DPR yang menanggapi aksi penyampaian pendapat dengan narasi yang menyulut kontroversi. "Kami menyampaikan kritik kepada para anggota legislatif yang saat ini justru seolah-olah tidak menunjukkan komunikasi empati kepada masyarakat. Di tengah kisruhnya tuntutan dan demonstrasi, komunikasi publik untuk DPR RI masih sangat buruk," ungkapnya.
Dia berharap masyarakat tetap tenang, aparat segera melakukan pembenahan internal, dan situasi negeri ini terus membaik sehingga kondusif untuk bisa mewujudkan Indonesia sejahtera.









