Perjuangan Janice Tjen, Kemenangan Kilat Emma Raducanu, dan Curhat Yayuk Basuki ke Pemerintah
PerjalananJanice Tjen di Grand Slam US Open 2025 terhenti. Walaupun begitu, nama petenis berusia 23 tahun itu tetap bergema di panggung tenis dunia.
Sebagai atlet Indonesia, Janice Tjen datang sebagai underdog dan berhasil mencuri perhatian. Dia muncul dari kualifikasi sebelum mengalahkan petenis unggulan 24, Veronika Kudermetova pada babak Utama US Open 2025.
Kemenangan itu membuat jutaan pasang mata menaruh perhatian pada Janice Tjen. Tak sedikit media di dunia mencari informasi tentang petenis peringkat 149 dunia ini.
Baca Juga:Putri KW Tembus 16 Besar BWF World Championships 2025
Fajar Alfian/Shohibul Fikri Butuh 1 Kemenangan Lagi untuk Lolos BWF World Tour Finals 2025
Popularitas Janice Tjen menanjak setelah ia bekerja sama dengan pelatih Chris Bunt. Keduanya baru berlatih bersama selama 19 minggu, tetapi peringkat Tjen telah meningkat dari peringkat 301 dunia ke peringkat 149.Tapi momen manis kedua (Janice Tjen dan Bunt), untuk mengukir rekor di Grand Slam US Open 2025 tak berlangsung lama. Pada babak kedua menghadapi Emma Raducanu, petenis Indonesia dibuat hanya bertahan selama satu jam, sebelum akhirnya menyerah dengan dua set langsung 6-2, 6-1 di Stadion Louis Armstrong, Rabu (27/8/2025) malam WIB.
Kemenangan ini bukan hanya mengantarkannya ke babak selanjutnya, tetapi juga memecahkan rekor sebagai kemenangan Grand Slam tercepat Emma Raducanu untuk kedua kalinya dalam satu pekan. "Saya sangat puas dengan permainan saya. Janice adalah lawan yang sangat berbahaya dan bermain dengan sangat baik" tutur Emma Raducanu pasca pertandingan.
Baca Juga:Janice Tjen Kalah dari Juara US Open Emma Raducanu di Babak 2
Meskipun harus mengakui keunggulan Emma Raducanu dalam pertandingan yang singkat, kekalahan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari sebuah cerita inspiratif.
Janice Tjen menunjukkan bahwa ia memiliki mentalitas seorang pejuang yang tidak gentar menghadapi nama besar. Perjuangan Janice Tjen di US Open 2025 adalah pengingat bagi semua bahwa keberanian jauh lebih berharga daripada kemenangan semata. Janice Tjen telah membuktikan bahwa atlet Indonesia mampu bersaing di level tertinggi, dan dengan setiap pukulan, ia menanamkan harapan baru bagi masa depan tenis di Tanah Air. Tapi apakah pemerintah Indonesia melihat apa yang sudah dilakukan Janice Tjen atau atlet yang berjuang di turnamen bergengsi di dunia?
Itulah yang disampaikan Yayuk Basuki. Mantan petenis Indonesia itu menyampaikan keluhan tentang sikap pemerintah yang terkesan abai terhadap perjuangan atlet Indonesia.
Yayuk Basuki menuliskan itu pada kolom komentar Instagram Prabowo Subianto saat Presiden Indonesia menganugerahkan Tanda Jasa dan Kehormatan kepada 141 tokoh sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi dan pengabdiannya di berbagai bidang, termasuk pertahanan, ekonomi, hingga seni budaya. "Atlet gimana Pak Presiden??? Kita berdarah-darah buat Negara dan untuk Indonesia Raya," tulis Yayuk.
"Jangan sepak bola aja. Mereka selalu digelontorkan uang yang besar. Kami ini biaya sendiri Pak. Itu ada Janice Tjen yang mulai dari nol dan kampung ke kampung biaya sendiri akhirnya bisa tembus di US Open setelah dua decade lebih tanpa wakil tunggal dari Indonesia," sambungnya, yang hingga saat ini komentar tersebut sudah disukai sebanyak 3.900 like.










