Perang Tahta EV Asia Tenggara Memanas: Setelah Indonesia, BYD Kini Bangun Pabrik Raksasa di Malaysia!

Perang Tahta EV Asia Tenggara Memanas: Setelah Indonesia, BYD Kini Bangun Pabrik Raksasa di Malaysia!

Otomotif | sindonews | Rabu, 27 Agustus 2025 - 08:13
share

Genderang perang baru saja ditabuh, namun ini bukanlah perang yang merusak. Melainkan perang investasi yang akan membangun masa depan. Raksasa mobil listrik asal China, BYD, secara resmi mengumumkan akan membangun pabrik perakitan terbarunya di Malaysia, menyusul langkah serupa yang telah mereka lakukan di Thailand dan Indonesia.

Langkah ini adalah sinyal bahwa Asia Tenggara kini telah resmi menjadi "medan pertempuran" utama para raksasa EV dunia. Ini bukan lagi sekadar cerita tentang siapa yang akan menjadi raja di satu negara, melainkan siapa yang akan memimpin revolusi elektrifikasi di seluruh kawasan.

'Karpet Merah' Super Cepat dari Negeri Jiran

Malaysia bergerak cepat untuk menyambut sang raksasa. Melalui jalur super cepat bernama "Mualim Speed-Lane", investasi BYD berhasil diamankan hanya dalam waktu tiga bulan. Pabrik ini akan berdiri di atas lahan seluas 60,7 hektar pada tahap pertama di kawasan industri KLK TechPark, Perak.

Kehadiran BYD disambut dengan euforia besar, dipandang sebagai katalis yang akan mengubah lanskap industri otomotif Malaysia.

"Dampak limpahan ini akan memungkinkan perusahaan lokal untuk berpartisipasi dalam rantai pasokan kendaraan listrik global, yang selanjutnya akan memajukan posisi Malaysia di lanskap otomotif regional," bunyi keterangan resmi dari KLK Land, pengembang kawasan industri tersebut.

Bukan Persaingan, tapi Lahirnya 'Tiga Naga' Baru

Pengumuman ini sontak memicu perbandingan. Apakah pabrik di Malaysia akan lebih besar dari yang di Indonesia?

Faktanya, pabrik BYD yang akan dibangun di Indonesia justru memiliki skala yang lebih masif, berdiri di atas lahan seluas 126 hektar. Namun, para pengamat melihat ini bukan sebagai sebuah persaingan "siapa lebih besar", melainkan sebagai lahirnya sebuah poros kekuatan baru yang dahsyat: 'Tiga Naga' EV Asia Tenggara.

Dengan basis produksi super besar di Thailand, pabrik raksasa di Indonesia, dan kini fasilitas canggih di Malaysia, BYD sedang membangun sebuah "segitiga emas" manufaktur yang akan mendominasi rantai pasok EV di seluruh kawasan.

Kehadiran pabrik BYD di tiga negara ini secara bersamaan akan menciptakan sebuah ekosistem yang saling mendukung. Indonesia akan menjadi pusat produksi utama, Thailand sebagai basis ekspor, dan Malaysia akan memperkuat rantai pasok komponen. Bisa jadi, ini adalah awal lahirnya 'Detroit' baru untuk era mobil listrik di Asia Tenggara.

Menyongsong Era Baru di 2026

Baik pabrik di Indonesia maupun di Malaysia dijadwalkan akan mulai beroperasi pada awal 2026. Ini menunjukkan betapa seriusnya BYD dalam menaklukkan pasar regional.

Pada akhirnya, berita dari Malaysia ini bukanlah ancaman bagi Indonesia. Sebaliknya, ini adalah sebuah konfirmasi. Sebuah penegasan bahwa Asia Tenggara, dengan Indonesia sebagai salah satu pilar utamanya, kini adalah pusat dari revolusi otomotifglobal.

Topik Menarik