AS Kirim 3 Kapal Perang ke Pesisir Venezuela, Maduro Siap Mobilisasi 4,5 Juta Milisi

AS Kirim 3 Kapal Perang ke Pesisir Venezuela, Maduro Siap Mobilisasi 4,5 Juta Milisi

Global | sindonews | Jum'at, 22 Agustus 2025 - 15:50
share

Amerika Serikat (AS) telah mengirim tiga kapal perang ke lepas pantai Venezuela dengan dalih sebagai upaya untuk melawan ancaman dari kartel narkoba Amerika Latin. Presiden Venezuela Nicolas Maduro tak terima dengan manuver Amerika tersebut, dan mengumumkan akan memobilisasi 4,5 juta milisi.

Mengutip laporan Reuters, Jumat (22/8/2025) kapal-kapal perang Amerika yang dikerahkan adalah USS Graverly, USS John Dunham, dan USS Sampson.

Militer AS sebelumnya juga telah mengumumkan bahwa Angkatan Udara dan Angkatan Laut akan dikerahkan ke Karibia, dengan lebih dari 4.000 pelaut dan marinir, karena pemerintahan Presiden Donald Trump menunjukkan peningkatan kesediaan untuk menggunakan kekuatan militer guna memerangi perdagangan narkoba di Amerika Latin.

Baca Juga: AS Gelar Sayembara Tangkap Presiden Venezuela Nicolas Maduro Berhadiah Rp815,6 Miliar

Aset militer tersebut akan beroperasi di perairan dan wilayah udara internasional selama beberapa bulan.

Respons Marah Maduro

Pengerahan aset militer AS ini juga menyusul keputusan Washington baru-baru ini untuk meningkatkan hadiah uang bagi penangkapan Maduro, menggandakannya hingga USD50 juta (lebih dari Rp800 miliar). Itu diumumkan Jaksa Agung AS Pam Bondi. Washington ingin menangkap Maduro atas tuduhan terlibat kejahatan kartel narkoba Amerika Latin.

Dalam pernyataan resmi, pemerintah Venezuela mengatakan: “Republik Bolivarian Venezuela mengamati dengan sangat jelas keputusasaan pemerintah Amerika Serikat, yang menggunakan ancaman dan pencemaran nama baik terhadap negara kami. Tuduhan Washington bahwa Venezuela terlibat dalam perdagangan narkoba menunjukkan kurangnya kredibilitas mereka dan kegagalan kebijakannya di kawasan ini.”

Menanggapi peningkatan kehadiran militer AS di Karibia, Presiden Maduro mengumumkan rencana untuk memobilisasi 4,5 juta milisi dari seluruh negeri.

"Ini akan menjadi bagian dari rencana perdamaian dengan milisi yang akan siap, aktif, dan bersenjata," kata Maduro dalam siaran langsung televisi. Maduro kemudian mendesak basis politiknya untuk memobilisasi milisi pedesaan dan industri.

"Senapan dan rudal untuk pasukan pedesaan! Untuk mempertahankan wilayah, kedaulatan, dan perdamaian Venezuela," klaimnya.Berbicara kepada para sekutu di sebuah acara politik pada Senin malam, Maduro menegaskan akan mempertahankan kedaulatan negaranya. "Laut, langit, dan tanah kami dipertahankan oleh kami, dibebaskan oleh kami, dijaga, dan dipatroli oleh kami. Tidak ada kekaisaran yang akan menyentuh tanah suci Venezuela, juga tidak boleh menyentuh tanah suci Amerika Selatan, tidak ada kekaisaran di dunia ini," katanya.

Maduro tidak secara spesifik menyebut pengerahan kapal-kapal perang AS.

Namun, dia mempertanyakan keberadaan pangkalan militer AS di Kolombia, yang dia sebut sebagai penghinaan terhadap sejarah kemerdekaan di wilayah tersebut.

Terdapat sekitar 76 pangkalan militer AS di Amerika Latin. Namun, menurut Departemen Luar Negeri AS, Amerika memberikan bantuan keamanan kepada Kolombia untuk meningkatkan stabilitas dan keamanan negara tersebut.

Pada tahun 2024, Kantor Washington untuk Amerika Latin (WOLA) menandatangani surat yang mendesak pemerintah Kolombia dan AS untuk menghentikan rencana proyek militer di Pulau Gorgona, yang terletak di Samudra Pasifik Kolombia; tidak ada pangkalan militer AS yang aktif di Kolombia.

Pada hari Selasa, pemerintah Maduro melarang penerbangan pesawat tanpa awak (drone) melintasi wilayah Venezuela selama 30 hari.