Bursa Calon KSAL, Empat Bintang Tiga TNI AL Menguat Gantikan Laksamana M Ali

Bursa Calon KSAL, Empat Bintang Tiga TNI AL Menguat Gantikan Laksamana M Ali

Nasional | sindonews | Minggu, 17 Agustus 2025 - 20:16
share

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali akan segera memasuki masa pensiun. Pergantian pucuk pimpinan TNI AL ini berlangsung di tengah situasi kompleks, modernisasi armada yang belum tuntas, dinamika keamanan maritim di kawasan, serta kebutuhan memperkuat diplomasi pertahanan Indonesia di laut.

Dalam bursa calon pengganti, empat nama perwira tinggi berbintang tiga mengemuka, yakni Pangkoarmada RI Laksdya TNI Denni Hendrata, Wakil KSAL Laksdya TNI Erwin, Kepala Bakamla Laksdya TNI Irvansyah, dan Wagub Lemhannas Laksdya TNI Edwin.

Baca juga: 3 Perwira TNI AL Ditunjuk Jadi Komandan Gugus Tempur Laut, Ini Nama-namanya

Kondisi TNI AL saat ini bisa disebut berada di persimpangan. Di satu sisi, kebutuhan modernisasi alutsista semakin mendesak. Armada kapal perang masih didominasi kapal berusia tua, sementara proyek pengadaan kapal selam, fregat, hingga sistem senjata modern berjalan bertahap.

Di sisi lain, tantangan eksternal kian nyata, terutama di Laut Natuna Utara dan kawasan Indo-Pasifik yang kian kompetitif secara geopolitik.

Selain faktor hardware, aspek personel dan doktrin juga menjadi perhatian. Profesionalisme prajurit, efektivitas operasi gabungan dengan matra lain, serta penguatan diplomasi maritim membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan adaptif.

Profil Empat Kandidat

Denni Hendrata, Pangkoarmada

Denni memegang kendali operasi tempur laut. Pengalamannya langsung bersentuhan dengan kesiapan armada menjadikannya representasi jalur operasional yang kuat.

Baca juga: TNI Angkatan Laut Akan Kembangkan Skuadron Pesawat Tanpa Awak

Erwin, Wakil KSAL

Erwin punya pemahaman mendalam soal dinamika internal TNI AL. Jalur ini menempatkannya dekat dengan aspek pembinaan organisasi, manajemen personel, dan kebijakan struktural.

Irvansyah, Kepala Bakamla

Irvansyah dikenal dengan jejaring lintas instansi dan pengalaman menjaga keamanan laut. Kompetensinya relevan dengan kebutuhan memperkuat sinergi maritim di tengah ancaman illegal fishing, penyelundupan, hingga konflik batas perairan.

Edwin, Wagub Lemhannas

Edwin membawa perspektif strategis dan geopolitik. Latar belakang ini penting ketika isu laut tidak lagi semata-mata pertahanan, tapi juga diplomasi dan kepentingan global.

Siapa pun yang dipilih Presiden sebagai Kasal mendatang akan menghadapi tiga agenda utama, Modernisasi Alutsista, Mempercepat peremajaan kapal perang, kapal selam, dan sistem senjata untuk menjaga keseimbangan kekuatan di kawasan.

Penguatan Operasi Maritim, Menjaga perairan perbatasan dari potensi konflik dan pelanggaran hukum laut. Diplomasi Pertahanan, Memperluas kerja sama strategis dengan negara-negara sahabat guna memperkuat posisi Indonesia di Indo-Pasifik.Pengamat Politik dari Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul menilai bahwa pergantian Kasal kali ini punya arti strategis.

“Pemimpin baru TNI AL tidak hanya dituntut menjaga laut Indonesia, tetapi juga mempercepat transformasi armada. Tantangan kita bukan sekadar teknis, tetapi geopolitik. Kandidat yang punya kapasitas diplomasi dan pemahaman strategis akan punya nilai tambah,” kata Adib, Minggu (17/8).

Tidak hanya itu, Adib yang juga sebagai Direkrur KPN menyebut bahwa keempat nama yang menguat saat ini memiliki peluang relatif berimbang.

“Masing-masing punya keunggulan. Ada yang kuat di operasional, ada yang paham struktur internal, ada yang punya jejaring lintas instansi, ada pula yang menguasai kajian strategis. Presiden tentu akan menimbang kebutuhan TNI AL ke depan,” tegasnya.

Namun siapapun yang terpilih tentu ada di tangan Presiden Prabowo Subianto sebagai Panglima Tertinggi TNI.

“Dengan masa pensiun Laksamana Muhammad Ali yang semakin dekat, publik menanti siapa yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan TNI Angkatan Laut di tengah dinamika keamanan maritim dan kebutuhan modernisasi armada nasional,” tandas Adib.

Topik Menarik