Swiss Tetap Beli 36 Jet Tempur Siluman F-35 AS Meski Harganya Dinaikkan
Pemerintah Swiss tetap akan melanjutkan pembelian 36 unit jet tempur siluman F-35 Amerika Serikat (AS) meski harganya dinaikkan drastis. Dewan Federal Swiss menekankan bahwa penghentian pembelian tidak dipertimbangkan.
Swiss harus membayar jauh lebih mahal dari yang direncanakan untuk armada jet tempur F-35 buatan Lockheed Martin setelah gagal mencapai kesepakatan harga tetap dengan AS.
Awalnya, harga untuk 36 pesawat itu adalah CHF6 miliar (USD7,47 miliar) namun belum disepakati pada 2022. Sekarang, harganya melambung menjadi total CHF6,65 miliar hingga CHF 7,3 miliar tergantung pada besaran tambahan yang akhirnya disetujui.
Baca Juga: Bawa Jet Tempur Siluman F-35, 3 Kapal Induk Unjuk Kekuatan di Laut Filipina Utara
"Pembicaraan intensif dengan perwakilan tingkat tinggi Gedung Putih terbukti tidak berhasil," ungkap Dewan Federal Swiss tentang kegagalan pencapaian kesepakatan awal.Menurut laporan SWI, Jumat (15/8/2025), Menteri Pertahanan Swiss Martin Pfister juga tidak berhasil meyakinkan mitranya dari AS, Pete Hegseth, melalui panggilan telepon untuk mencapai kesepakatan awal.
Pemerintah Eropa itu kini memperkirakan biaya tambahan dapat berkisar antara CHF650 juta hingga CHF1,3 miliar. "Sebagai hasil dari perundingan ini, Swiss harus menerima bahwa harga per batch produksi sesuai dengan nilai yang dinegosiasikan antara pemerintah AS dan Lockheed Martin," imbuh pernyataan Dewan Federal.
Dewan Federal menambahkan bahwa biaya akhir masih belum pasti, tergantung pada faktor-faktor seperti inflasi AS, harga komoditas global, dan potensi kenaikan tarif.
Meskipun Dewan Federal telah menginstruksikan Kementerian Pertahanan untuk menganalisis ulang pengadaan dan memeriksa berbagai opsi pada akhir November, Dewan Federal menekankan bahwa penghentian pembelian tidak dipertimbangkan.
"Pemerintah menegaskan kembali komitmennya terhadap pengadaan jet F-35 AS," papar Dewan Federal.Di sisi lain, Swiss juga dikenai tarif barang-barang yang diekspor ke AS sebesar 39 persen. Hal inilah yang membuat para politisi Parlemen mendesak pemerintah untuk menghentikan rencana pembelian jet tempur siluman F-35.
Balthasar Glattli, dari Partai Hijau, telah mengajukan mosi resmi di parlemen pada musim semi untuk membatalkan proyek pembelian F-35. Dia menyatakan bahwa Amerika Serikat kini dianggap mitra yang tidak dapat diandalkan dan menyarankan solusi jet tempur berbasis Eropa.
Cedric Wermuth, politisi Partai Sosial Demokrat, pernah menuntut referendum baru agar masyarakat bisa menghentikan pembelian F-35 AS, dengan menegaskan bahwa rakyat punya hak untuk memutuskan kembali.
Hans-Peter Portmann, dari partai berkuasa; FDP, mendesak peninjauan ulang pembelian F-35. “Baik menghentikan sebagian atau seluruh kontrak,” ujarnya, yang menyerukan opsi jet tempur Eropa.
Pierre-Alain Fridez, dari Partai Sosial Demokrat, menyebut keputusan pembelian F-35 sebagai kesalahan strategis karena jet tempur itu tidak cocok untuk kebutuhan pertahanan udara Swiss. Dia mendesak pemerintah membatalkan kesepakatan dan memilih alternatif seperti memperpanjang umur F/A-18 atau membeli pesawat Eropa seperti Rafale.
Terlepas dari suara-suara penentangan itu, pemerintah Swiss tetap nekat melanjutkan pembelian 36 unit F-35.





