Pastor AS Dituduh Selingkuh dengan Penari Telanjang, lalu Bayar Uang Tutup Mulut Rp4,4 Miliar
Seorang pastor Gereja Katolik di Amerika Serikat (AS) diberhentikan sementara untuk diselidiki atas tuduhan telah berselingkuh dengan penari telanjang (stripper) berusia 17 tahun. Sang imam gereja juga dituduh membayar USD273.000 (lebih dari Rp4,4 miliar) kepada perempuan itu sebagai uang tutup mulut.
Pastor tersebut bernama Robert Sullivan (61). Dia adalah pastor Our Lady of Sorrows Church di Homewood, Alabama.
Sedangkan penuduhnya adalah penari telanjang tersebut, yang bernama Heather Jones.
Jones, yang kini berusia 33 tahun, mengatakan skandal itu terjadi saat dirinya berusia 17 tahun. Menurutnya, dia bertemu Sullivan saat menari di kelab tari telanjang yang sering dikunjungi Sullivan.
Baca Juga: Israel Usir Pastor Katolik Italia karena Sebut Zionis Lakukan Genosida di GazaMenurut Jones, sebagaimana dikutip dari The Guardian, Jumat (15/8/2025), sambil memberi tip, Sullivan menawarkan USD273.000 untuk perjanjian kerahasiaan dengan imbalan "hubungan yang berkelanjutan" yang melibatkan dukungan finansial untuk pendampingan pribadi, yang juga mencakup hubungan seks.
Jones, yang dibesarkan dalam panti asuhan karena kelalaian berat ibunya, mengatakan dalam suratnya kepada keuskupan bahwa dia awalnya ragu-ragu tetapi setuju dengan tawaran itu karena kegigihan Sullivan dan kondisi mentalnya yang rentan.
Beberapa hari kemudian, Jones diduga menerima dua transfer uang masing-masing sebesar USD136.500 dari kantor pengacara. Sullivan, yang awalnya menyamar sebagai dokter, diduga mengajaknya berbelanja, makan, minum, dan menginap di hotel di setidaknya enam kota di Alabama selama hubungan mereka, yang diklaim Jones berlanjut hingga tahun ini.
Jones lebih lanjut menuduh bahwa pastor tersebut membelikannya sebuah ponsel dan membiayai perawatan rehabilitasinya saat dia berjuang melawan kecanduan dan depresi. Dia mengeklaim bahwa antara 18 Juli 2024 hingga Maret 2025, sebuah akun Venmo atas nama Sullivan mentransfer hampir USD120.000 kepada Jones.
Jones menjelaskan bahwa dia merasa berkewajiban untuk membagikan tuduhan tersebut secara publik karena Sullivan telah bekerja sama dengan keluarga dan anak-anak di gerejanya."Orang lain mungkin rentan terhadap jenis manipulasi dan eksploitasi yang sama," ujarnya kepada The Guardian.
Sullivan telah mengabdi sebagai pastor selama lebih dari 32 tahun dan sebelumnya menjabat sebagai presiden di John Carroll High School selama enam tahun.
Dalam suratnya kepada keuskupan minggu ini, Uskup Steven Raica, yang memimpin Keuskupan Katolik Birmingham, menanggapi tuduhan tersebut, dengan menyatakan bahwa tidak ada cukup bukti untuk menjamin penyelidikan kriminal atas tindakan Sullivan.
"Meskipun Departemen Sumber Daya Manusia Alabama menetapkan bahwa tuduhan tersebut tidak sesuai dengan persyaratan untuk membuka penyelidikan, penyelidikan keuskupan telah dimulai, sekali lagi, sesuai dengan hukum Gereja dan kebijakan serta pedoman keuskupan kami," tulis Raica.
"Koordinator Bantuan Korban keuskupan kami terus menghubungi perempuan yang mengajukan tuduhan tersebut dan telah memberikan dukungan yang sesuai," imbuh dia.

