Geger! Ari Lasso Ngamuk ke WAMI Gegara Royalti Nyasar ke Nama Lain

Geger! Ari Lasso Ngamuk ke WAMI Gegara Royalti Nyasar ke Nama Lain

Gaya Hidup | sindonews | Selasa, 12 Agustus 2025 - 07:00
share

Penyanyi Ari Lasso mengungkapkan kekesalannya kepada Wahana Musik Indonesia (WAMI) usai menemukan kejanggalan dalam proses distribusi royalti. Melalui Instagram, ia membeberkan bahwa dirinya menerima laporan pembayaran royalti yang tidak sesuai ekspektasi, bahkan diduga salah transfer ke rekening orang lain.

Kejadian tersebut langsung memicu reaksi keras dari Ari Lasso. Di mana mantan vokalis Dewa 19 itu menilai bahwa kasus royalti ini mencerminkan buruknya sistem manajemen WAMI sebagai lembaga pengelola hak cipta.

Royalti hanya Rp765 Ribu dari Puluhan Juta Pendapatan

Dalam unggahannya, Ari menjelaskan bahwa laporan yang ia terima terkait distribusi royalti periode 2025-2-B (Juli) menunjukkan angka yang membuatnya terkejut. Royalti yang dikumpulkan dari platform ATLAS hanya berjumlah Rp765.594 setelah dipotong pajak 15 persen atau sekitar Rp135.105.

Menurut Ari, jumlah ini sangat jauh dari nilai yang semestinya diterima jika melihat besarnya pemutaran lagu-lagunya di berbagai platform dan acara. Ia bahkan mengaku sempat menghubungi sahabatnya, Meidy Aquarius, yang pernah bekerja di WAMI, untuk meminta klarifikasi, namun tidak mendapat jawaban memuaskan.

Baca Juga:Gandeng Dearly Djoshua, Ari Lasso: Kami Melewati Masa-masa Sulit

 

Foto/Instagram @ari_lasso"Saya bingung membaca dari sekian puluh juta yang menetes hanya Rp700 ribu. Saya telepon sahabat saya Mas Meidy Aquarius @meidif yang sempat di WAMI, dia pun juga bingung, dan menjawab gua udah nggak di WAMI," tulis Ari Lasso dikutip dari Instagram @ari_lasso, Selasa (12/8/2025).

Dugaan Salah Transfer ke Nama Lain

Hal yang membuat penyanyi 52 tahun tersebut semakin geram adalah adanya indikasi salah transfer royalti. Dalam laporannya, tertera bahwa dana justru dikirim ke rekening atas nama Mutholah Rizal.

Ari mempertanyakan apakah nominal yang tercantum sebenarnya milik dirinya atau justru milik orang tersebut. Bagi Ari, kesalahan ini bukan sekadar kekeliruan administrasi biasa, melainkan bentuk kelalaian serius yang berpotensi merugikan musisi dan industri musik secara keseluruhan.

"Kekonyolan yang paling hebat adalah Anda transfer ke rekening Mutholah Rizal. Terus hitungan in laporan Ari Lasso itu punya saya atau punya Pak Mutholah Rizal. Atau itungan itu punya saya tapi WAMI salah transfer ke Mutolah Rizal," jelasnya.

"Sebuah lembaga dengan manajemen yang (maaf) sangat buruk yang sangat berpotensi merugikan, bisa negara, dalam hal ini Dirjen Pajak, dan yang pasti merugikan banyak musisi anggota Anda," tambahnya.

Baca Juga:Ari Lasso Pamer Foto Mesra dengan Dearly Djoshua: Ketika Cinta Menemukan Tempatnya

Soroti Manajemen WAMI yang Dinilai Buruk

Pelantun Hampa itu tidak ragu menuding WAMI memiliki manajemen yang buruk dan kurang profesional. Ia menilai sistem yang berjalan saat ini rentan merugikan banyak pihak, termasuk negara melalui potensi kebocoran pajak.

Menurutnya, lembaga seperti WAMI seharusnya dikelola dengan transparansi penuh, mengingat perannya yang vital dalam menyalurkan hak cipta dan royalti musisi di Indonesia. Ari bahkan menyebut lembaga negara seperti BPK (Badan Pemeriksaan Keuangan), KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), hingga Bareskrim layak melakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak ada praktik yang merugikan para pemilik karya.

"Banyak permainan atau kecerobohan yang cukup layak rasanya untuk diperiksa lembaga negara dalam hal ini mungkin BPK, KPK, atau Bareskrim. Bukan untuk menghukum, tapi menjadikan @wami.id sebagai sebuah lembaga yang kredibel," ujarnya.

Bantah Serakah

Menanggapi potensi tudingan publik bahwa dirinya serakah, pemilik ama asli Ari Bernardus Lasso itu menegaskan bahwa ini bukan soal rakus atau tamak. Ia hanya memperjuangkan hak yang memang menjadi miliknya sebagai musisi.Baca Juga:Ari Lasso Go Public dengan Dearly Djoshua, Unggah Foto Romantis dan Kutipan Lagu Pink Floyd

Meski masih bisa mendapatkan penghasilan dari panggung dan konser, ia menilai hak royalti tetap harus dikelola secara benar. Ari mengingatkan bahwa banyak musisi lain yang mengandalkan royalti sebagai sumber penghasilan utama, sehingga kesalahan manajemen seperti ini bisa berdampak besar bagi kelangsungan hidup mereka.

"Saya bukan orang yang kemaruk dan serakah, tapi juga orang yang butuh uang sebagai hak wajar dari bagian kecil pelaku industri yang bisa membuat Anda menagih royalti ke sana sini," ungkapnya.

"Dan saya bersyukur, saya juga performer yang masih bisa mendapat penghasilan dari manggung. Puji Tuhan," lanjutnya.

Dalam unggahannya, sahabat Ahmad Dhani itu juga menyampaikan sindiran kepada WAMI dan mempertanyakan cara mereka mengelola organisasi. Terutama mengingat ketuanya saat ini adalah Adi Adrian dari grup musik Kla Project, yang sangat ia kagumi.

Ia mengajak para musisi untuk bersatu dan memperjuangkan hak-hak mereka. Bahkan, Ari secara terbuka membebaskan para pemain band, penyanyi kafe, hingga musisi pernikahan untuk memutar lagu-lagunya tanpa membayar royalti, mengingat buruknya pengelolaan saat ini."Dear @wami.id bagaimana cara Anda mengelola organisasi Anda? Katanya ketuanya sekarang musisi yang sangat saya kagumi, Mas Adi Kla @adiadrian22.Mohon pencerahan," ucapnya.

"Untuk semua teman pemain band, penyanyi wedding, event, kafe. Saya membebaskan Anda memutar dan memainkan lagu-lagu hits saya. Silakan, percuma Anda membayar tapi pengelolaannya kayak gini," sambungnya.

Menutup pernyataannya, ia memberikan apresiasi kepada Aquarius Musikindo yang menurutnya memiliki sistem transparansi dan kredibilitas terbaik dibandingkan lembaga pengelola royalti lainnya. Ia menyebut perusahaan tersebut sebagai contoh yang patut ditiru dalam hal manajemen dan akuntabilitas.

Ari berharap ke depannya, industri musik Indonesia bisa memiliki sistem distribusi royalti yang adil, transparan, dan dapat dipercaya demi kesejahteraan para pelaku seni.

"Dalam hal transparansi dan kredibilitas @aquariusmusikindo menurut saya masih paling top! Cc mbak Ayu, bestie Rita, pak Budi," tuturnya.

"Wahai teman-teman musisi yuk bersatu. Siapa sebenarnya hantu blau ngangkang yang harus kita robohkan," tandasnya.

Topik Menarik