Raja Charles III Tunjuk Ratu Camilla Jadi Vice Admiral, Antisipasi Pangeran William Rombak Kerajaan

Raja Charles III Tunjuk Ratu Camilla Jadi Vice Admiral, Antisipasi Pangeran William Rombak Kerajaan

Gaya Hidup | sindonews | Sabtu, 9 Agustus 2025 - 04:30
share

Raja Charles III resmi menunjuk Ratu Camilla sebagai Vice Admiral atau Wakil Laksamana Kehormatan Angkatan Laut Kerajaan Inggris. Penunjukan ini dilakukan menjelang ulang tahun ke-78 sang ratu dan dinilai sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisinya dalam struktur resmi kerajaan.

Gelar tersebut menjadikan Ratu Camilla sebagai wanita pertama yang menerima kehormatan militer tinggi ini. Langkah Raja Charles ini muncul di tengah meningkatnya spekulasi bahwa Pangeran William akan melakukan perombakan besar terhadap Kerajaan Inggris setelah ia naik takhta.

William disebut ingin menghadirkan kerajaan yang lebih ramping, relevan, dan sesuai dengan kehidupan modern. Pengukuhan peran Camilla diyakini sebagai upaya Charles untuk memastikan warisan dan struktur kerajaan tetap stabil, bahkan setelah ia tiada.

Camilla Kian Diakui, William Siapkan Wajah Baru Monarki

Baca Juga:Ratu Camilla Tegas Tolak Kehadiran Pangeran Harry, Tak Ada Ruang untuk Maaf

Foto/People

Pemberian gelar ini bukan sembarangan. Gelar Wakil Laksamana hanya dapat dianugerahkan berdasarkan nominasi dari First Sea Lord—saat ini dijabat oleh Sir Gwyn Jenkins—yang menyatakan bahwa peran baru Camilla akan mempererat hubungan kerajaan dengan Angkatan Laut.

Dilansir dari Style Caster, Sabtu (9/8/2025), kunjungan Camilla ke pangkalan HM Naval Base Devonport bahkan disebut sebagai suntikan semangat besar bagi personel militer.

Sebelumnya, Charles juga mengubah gelar Ratu Permaisuri menjadi Ratu Camilla lewat Perintah Kerajaan menjelang penobatan resmi mereka. Langkah demi langkah ini menunjukkan bahwa posisi Camilla di kerajaan tidak sekadar simbolik, melainkan melekat kuat dalam struktur kerajaan.

Namun, di sisi lain, William kabarnya memiliki visi yang sangat berbeda. Sebagai penerus takhta selanjutnya, ia disebut-sebut ingin melakukan reformasi besar-besaran terhadap struktur kerajaan saat dirinya naik takhta nanti.Baca Juga:Ratu Camilla Minta Raja Charles III Revisi Wasiat, Pangeran Harry Terancam Tak Dapat Bagian

Mulai dari penyederhanaan upacara penobatan, efisiensi anggaran, hingga modernisasi citra monarki agar lebih relevan dengan masyarakat masa kini.

Menurut The Times, William ingin meninggalkan kemewahan masa lalu demi menghadirkan kerajaan yang lebih ramping dan berdampak nyata. CEO Earthshot Prize sekaligus mantan penasihatnya, Jason Knauf, menyatakan suami Kate Middleton tersebut merasa penting melakukan perubahan pada kerajaan.

“William telah memikirkan masa depan selama bertahun-tahun. Ia tahu bahwa perubahan adalah bagian dari evolusi kerajaan,” ujarnya.

Hubungan Retak dengan Harry dan Tantangan Masa Depan

Tak hanya soal reformasi internal, hubungan putra sulung Charles dan adiknya, Pangeran Harry juga dikabarkan makin renggang. Sebuah laporan dari The Daily Beast menyebut William benar-benar membenci saudaranya dan menilai keputusan sang ayah untuk membuka pintu damai bagi Harry dan Meghan Markle sebagai kesalahan besar.

Dengan latar belakang yang semakin kompleks ini, banyak pihak mulai bertanya-tanya: Apakah peran Camilla akan tetap bertahan dalam visi monarki baru William? Dan apakah reformasi tersebut akan membuka kembali pintu bagi Pangeran Harry, atau justru menutupnya sepenuhnya?

Baca Juga:Ratu Camilla Jadi Penghalang Rekonsiliasi Raja Charles III dan Pangeran Harry

Topik Menarik