Sejarah Piala Kemerdekaan dan Menguji Kematangan Timnas Indonesia U-17 Menuju Piala Dunia

Sejarah Piala Kemerdekaan dan Menguji Kematangan Timnas Indonesia U-17 Menuju Piala Dunia

Olahraga | sindonews | Kamis, 7 Agustus 2025 - 08:22
share

Setelah 17 tahun vakum, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kembali menghidupkan turnamen legendaris Piala Kemerdekaan. Namun, edisi kali ini berbeda.

Turnamen yang sebelumnya diikuti tim senior ini akan berfokus pada kategori usia muda, yaitu U-17. Piala Kemerdekaan 2025 akan diselenggarakan di Stadion Utama Sumatera Utara, Deli Serdang, pada 12-18 Agustus 2025.

Turnamen ini menjadi ajang pemanasan berkelas bagi empat tim peserta yang semuanya merupakan kontestan Piala Dunia FIFA U-17 di Qatar pada November mendatang. Mereka adalah Indonesia U-17, Tajikistan U-17, Uzbekistan U-17, dan Mali U-17.

Baca Juga: Hasil Kualifikasi Piala Asia U-20: Timnas Putri Indonesia Ditahan Imbang India

Sejarah Panjang Piala Kemerdekaan

Piala Kemerdekaan pertama kali digelar pada tahun 1985 sebagai turnamen mini. Kala itu, PSSI membentuk dua tim, Rajawali dan Garuda, untuk bersaing dengan tujuh tim dari negara lain, dengan Chile XI keluar sebagai juara.

Sejak saat itu, turnamen ini menjadi ajang rutin dengan berbagai format dan peserta. Timnas Indonesia pernah meraih kejayaan di turnamen ini. Pada 1987, Timnas Indonesia A berhasil mengalahkan Aljazair XI 2-1 di final. Kemenangan bersejarah juga terjadi pada tahun 2000. Saat itu, Timnas yang diperkuat oleh Aji Santoso dan kawan-kawan sukses menumbangkan Irak U-20 dengan skor telak 3-0.

Baca Juga:Hasil Piala AFF Putri: Timnas Putri Indonesia Dicukur Thailand dengan Skor 0-7

Edisi terakhir pada 2008 juga penuh drama. Timnas senior keluar sebagai juara setelah lawan mereka, Libya U-23, mundur dari pertandingan final karena insiden di jeda babak.

Dengan kembalinya turnamen ini, PSSI berharap dapat memberikan pengalaman berharga bagi Timnas U-17 yang akan berlaga di kancah dunia. Turnamen ini tidak hanya menjadi ajang pemanasan, tetapi juga kesempatan untuk mengulang kembali sejarah manis Piala Kemerdekaan di kandang sendiri.

Sejarah Piala Kemerdekaan

1985

Dalam turnamen mini ini, PSSI membentuk dua tim yakni Rajawali dan Garuda. Saat itu, ada tujuh negara yang tampil dan Chile XI keluar sebagai juara.

1986

Masih sama dengan edisi pertama, ada tujuh tim yang tampil. Tuan rumah menampilkan Timnas A dan B, Timnas A keluar sebagai runner up usai kalah 0-1 dari Aljazair di final

1987

PSSI masih menampilkan Timnas A dan B bersama tiga tim luar. Di final Timnas Indonesia A menang 2-1 melawan Aljazair XI di final

1988

Pada edisi keempat ini ada empat tim yang tampil. Termasuk Timnas senior dan U-23. Tapi perwakilan tuan rumah gagal ke final dan China XI keluar sebagai juara.

1990

Ada enam tim yang terlibat termasuk Timnas A dan B dibagi dua grup. Timnas A runner up usai kalah 0-3 dari Australia

1992

Pada edisi keenam, ada lima negara peserta yang tampil. Di Piala Kemerdekaan 1992, Malaysia keluar sebagai juara usai mengalahkan Korea Selatan 2-1 U-19 di final

1994

Timnas senior kalah melawan tim Surabaya di semifinal. Sementara Thailand keluar sebagai juara.

2000

Ada empat tim peserta yang mengikuti Piala Kemerdekaan. Keempat tim itu adalah Timnas Irak U-20, China Taipei, Myanmar, serta Timnas Indonesia. Pada laga final, Timnas yang diperkuat Aji Santoso dkk menang 3-0 dari Irak.

2008

Timnas senior juara usai Libya U-23 mundur saat unggul 0-1 di final. Ini terjadi lantaran insiden saat jeda.

Topik Menarik