Sederet Alasan Gen Z Malas Menikah, Salah Satunya Sandwich Generation

Sederet Alasan Gen Z Malas Menikah, Salah Satunya Sandwich Generation

Gaya Hidup | sindonews | Senin, 4 Agustus 2025 - 07:00
share

Fenomena Gen Z yang malas menikah dan memilih hidup tanpa anak kini menjadi sorotan publik. Gaya hidup modern dan tekanan ekonomi disebut sebagai beberapa alasan utama di balik keputusan tersebut. Tak sedikit dari generasi muda yang memilih jalur child free atau menunda pernikahan demi fokus pada karier dan kehidupan pribadi.

Menanggapi tren ini, seksolog ternama dr. Boyke Dian Nugraha mengungkapkan bahwa pola pikir Gen Z yang serba instan serta tanggung jawab sebagai sandwich generation turut memengaruhi keputusan mereka untuk tidak membangun rumah tangga.

“Para Gen Z ini banyak yang tidak mau menikah, alasannya mereka masih sandwich generation hingga kebiasaan mereka hidup instan," kata dr. Boyke, saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta pada Minggu, 3 Juli 2025.

Baca Juga:Gen Z Wajib Tahu, Ini 5 Bahaya Kelelahan untuk Kesehatan Tubuh

Lebih lanjut, dr. Boyke menyampaikan kekhawatirannya terhadap meningkatnya perilaku seks bebas di kalangan anak muda yang enggan menikah. Menurutnya, meski tidak menjalin hubungan resmi, kebutuhan seksual tetap ada, dan hal ini bisa memicu risiko penularan penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS."Menurut penelitian mereka juga sudah terbiasa melakukan seks bebas. Mereka tetap butuh seks, tapi mereka tidak mau menikah," jelasnya.

Selain itu, tren child free juga menjadi bagian dari fenomena Gen Z yang layak mendapat perhatian. Menurut dr. Boyke, memiliki anak sejatinya merupakan naluri alami manusia yang membawa dampak positif bagi kesehatan mental.

Baca Juga:Fenomena Quiet Quitting di Kalangan Gen Z Jepang, Tolak Kerja Berlebihan dan Utamakan Hidup Seimbang

"Punya anak itu sebenarnya adalah naluri. Tetap saya edukasi untuk memiliki anak mungkin satu saja," ujarnya.

"Karena dengan memiliki anak, kita banyak belajar empati, cara membesarkan. Sehingga kita tidak ego pada diri kita," tandasnya.

Dengan pergeseran nilai dan gaya hidup seperti ini, dr. Boyke menekankan pentingnya peran edukasi dan komunikasi terbuka untuk membantu generasi muda mengambil keputusan yang lebih bijak dalam menjalani kehidupan rumah tangga maupun relasi jangka panjang.

Baca Juga:7 Gen Z Terkaya di Dunia, Umur 19 Tahun Hartanya Rp76 Triliun

Topik Menarik