Pangeran William Dinilai Terlalu Ambisius, Ratu Camilla: Ayahmu yang Raja, Bukan Kamu!
Pangeran William kembali menjadi sorotan setelah disebut-sebut terlalu ambisius mengambil alih kendali kerajaan dari sang ayah, Raja Charles III. Ratu Camilla pun turun tangan meredam perseteruan sebagai penengah untuk mencegah pertikaian lebih lanjut antara suami dan putra tirinya itu.
Laporan dari The Express menyebut bahwa Pangeran William belakangan ini menunjukkan ambisi kuat untuk mengambil alih kepemimpinan, bahkan mulai merancang visi pemerintahannya sendiri. Namun, Raja Charles III belum bersedia melepas kekuasaan, terutama karena ia masih memegang kendali penuh meski sedang menjalani pengobatan kanker.
Mantan fotografer kerajaan, Ian Pelham Turner, mengungkapkan bahwa Camilla telah mengambil langkah bijak untuk menengahi konflik. Ia disebut secara tegas menyampaikan pesan penting kepada William.
Foto/ReutersBaca Juga:Pangeran William Ultimatum Ratu Camilla agar Berhenti Minum, Ancam Depak dari Kerajaan
Foto/People"Ayahmu yang raja. Bukan kamu," kata Camilla sebagai bentuk penegasan atas kedudukan Charles dilansir dari Geo TV, Minggu (3/8/2025).
“Camilla diam-diam berperan sebagai mediator. Ia melihat bahwa William mencoba mendorong pengaruhnya lebih jauh, dan ia sudah meminta Charles untuk mengambil sikap agar tidak kehilangan kendali,” tambah Turner dalam wawancaranya.
Lebih lanjut, Turner berspekulasi bahwa suami Kate Middleton itu tengah berusaha menunjukkan bahwa dirinya adalah penggerak utama dalam keluarga kerajaan. Meski belum resmi menduduki takhta.
Baca Juga:Jawaban Menohok Ratu Camilla soal Raja Charles III Turun Takhta: Mimpi!Namun, sang pakar juga menegaskan bahwa ia belum melihat kesiapan penuh dari ayah Pangeran George tersebut untuk memimpin kerajaan. Di sisi lain, ia menilai bahwa raja 76 tahun itu masih layak untuk mempertahankan posisinya sebagai kepala negara.
Di tengah gejolak ini, peran Camilla yang merupakan ibu sambung Pangeran Harry ini sebagai penyeimbang dinilai krusial untuk menjaga stabilitas Kerajaan Inggris. Terutama dalam menghadapi masa transisi yang semakin dekat.
