Israel Rebut Kewenangan Pengelolaan Masjid Ibrahimi di Tepi Barat
Otoritas Israel telah mencabut kewenangan administratif kotamadya Hebron yang dikelola Palestina atas Masjid Ibrahimi dan menyerahkannya kepada dewan agama pemukim Yahudi. Itu dilaporkan harian Israel Hayom pada hari Selasa.
Menyebut langkah tersebut sebagai "perubahan bersejarah dan belum pernah terjadi sebelumnya," surat kabar tersebut mengatakan bahwa Administrasi Sipil Israel telah menyerahkan kembali kewenangan atas situs suci tersebut kepada dewan agama permukiman Kiryat Arba, yang berdekatan dengan Hebron di Tepi Barat yang diduduki.
Laporan tersebut tidak merinci cakupan kewenangan yang dialihkan, tetapi menyatakan bahwa langkah tersebut bertujuan untuk memfasilitasi "perubahan struktural" di lokasi tersebut.
Ini menandai perubahan besar pertama dalam status masjid sejak rekomendasi Komisi Shamgar tahun 1994, yang membagi akses, mengalokasikan 63 lokasi untuk jemaah Yahudi dan 37 untuk Muslim.
Pembagian tersebut menyusul pembantaian tahun 1994 oleh pemukim ekstremis Baruch Goldstein, yang menewaskan 29 jemaah Palestina saat salat subuh.Menurut surat kabar tersebut, Administrasi Sipil telah lama berupaya menerapkan perubahan struktural di lokasi tersebut, termasuk renovasi atap dan pembangunan "Halaman Yakub", yang melayani jemaah Yahudi hampir sepanjang tahun.
Baca Juga: 5 Presiden Terkaya di Dunia, Nomor 1 Punya Kekayaan Senilai RpRp3.260 Triliun
Belum ada konfirmasi resmi dari otoritas Israel atau tanggapan dari pemerintah Palestina atas laporan tersebut.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada 26 Februari, Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina menegaskan kembali bahwa Masjid Ibrahimi, yang juga dikenal sebagai Gua Para Leluhur dan Gua Makhpela, adalah "wakaf eksklusif Islam" dan mengecam upaya Israel untuk mengubah masjid tersebut menjadi sinagoge Yahudi.
Melansir Middle East Monitor, masjid ini terletak di Kota Tua Hebron, di wilayah yang sepenuhnya dikuasai Israel, tempat sekitar 400 pemukim ilegal tinggal di bawah perlindungan sekitar 1.500 tentara Israel.
