Di Tengah Lesunya Pasar, Astra Financial Bertaruh Rp2,9 Triliun di Panggung GIIAS 2025
Langit industri otomotif nasional mungkin tengah diselimuti awan kelabu, namun raksasa finansial PT Astra International Tbk tak gentar. Melalui divisi jasa keuangannya, Astra Financial, mereka kembali menancapkan bendera kekuasaan sebagai sponsor platinum untuk ketujuh kalinya di pameran akbar Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Sebuah pertunjukan kekuatan yang sarat dengan pertanyaan: optimisme buta atau strategi jitu di tengah pasar yang sedang lesu?
Di atas panggung gemerlap Media Gathering di Jakarta, Rabu (16/7/2025), narasi yang dibangun adalah tentang keyakinan dan inovasi. Mengusung tema “Innovation in Motion”, Astra Financial seolah ingin mengirim pesan bahwa mesin mereka tidak akan pernah berhenti bergerak, sekalipun jalanan di depan tampak terjal.
Namun, di balik slogan yang megah, data berbicara lebih gamblang. Astra Financial memasang target transaksi yang terbilang konservatif: Rp2,9 triliun. Angka ini sama persis dengan pencapaian mereka di GIIAS 2024. Sebuah target yang tidak tumbuh, seakan menjadi pengakuan diam-diam atas kondisi pasar yang menantang.
Data Gaikindo menunjukkan fakta pahit: penjualan mobil secara wholesale (dari pabrik ke dealer) anjlok 5,5 sepanjang Januari-Mei 2025. Penjualan ritel (dari dealer ke konsumen) bahkan lebih buruk, merosot 9,2 hingga Juni 2025.
"Kita kalau bisa mempertahankan transaksi seperti yang dicapai pada tahun 2024, yakni sebesar Rp 2,9 triliun, (itu sudah bagus)," ujar Vice President Director Astra yang bertanggung jawab atas Astra Financial, Rudy Chen, dengan nada realistis.Meskipun mengakui tantangan tersebut, Rudy tetap menyuarakan optimisme. "Melihat angka-angka itu kita juga optimis. Dan kita coba juga bagaimana kita bisa aktif berkontribusi, mencari solusi keuangan yang menyeluruh," imbuhnya.
Gempuran Sembilan Naga dan Banjir Promo
Lantas, bagaimana cara Astra Financial melawan badai? Jawabannya adalah dengan strategi "keroyokan". Sembilan unit bisnis di bawah payung mereka—FIFGROUP, ACC, TAF, Asuransi Astra, Astra Life, AstraPay, Moxa, SEVA, hingga si bungsu Bank Saqu—dikerahkan serentak. Mereka menggelar karpet merah berisi gempuran promosi yang dirancang untuk membuat pengunjung GIIAS sulit berkata tidak.Bayangkan saja tawarannya:
Pembiayaan Mobil: Bunga kredit ditekan hingga serendah 2,3 untuk tenor 1-3 tahun. Sebuah angka yang sangat menggoda di tengah suku bunga yang tidak menentu.
Persetujuan Kilat: Lewat platform SEVA, proses kredit diklaim bisa disetujui hanya dalam 30 menit melalui fitur Instant Approval.Tukar Tambah Menggiurkan: Kolaborasi dengan OLXmobbi menawarkan cashback hingga Rp 6,8 juta bagi mereka yang menukar mobil lama dengan mobil baru.
Pembiayaan Motor: Honda PCX bisa dibawa pulang dengan cicilan ringan, sekitar Rp 47 ribuan per hari, plus potongan angsuran total hingga Rp 12,3 juta.
Perlindungan Ekstra: Beli asuransi mobil Garda Oto selama setahun, bisa dapat gratis untuk tahun kedua. Belum lagi asuransi jiwa gratis senilai Rp 10 juta bagi nasabah baru Bank Saqu.
Ini bukan sekadar promosi, melainkan ekosistem raksasa yang bekerja untuk memastikan setiap pengunjung yang berniat membeli kendaraan akan terjerat dalam jaring finansial Astra.
"Tujuannya simpel, yaitu bagaimana kita bisa membantu masyarakat untuk memiliki kendaraan impiannya dengan mudah, aman, dan terpercaya," tegas Rudy.
Kekuatan Finansial di Balik Pertaruhan
Langkah berani Astra Financial ini tentu bukan tanpa dasar. Mereka adalah mesin uang dengan laba bersih Rp4,1 triliun hanya di semester pertama 2024, naik 8 dari tahun sebelumnya. Dengan total aset yang dikelola mencapai Rp 196,2 triliun dan melayani 32,2 juta pelanggan, mereka memiliki napas panjang untuk bertarung di pasar yang sulit.Tahun ini, arena pertarungan pun diperluas. GIIAS 2025 tak hanya digelar di Tangerang dan Surabaya, tetapi juga merambah Semarang dan Bandung. Sebuah langkah strategis untuk menjemput bola di kantong-kantong potensial di luar Jabodetabek.
"Partisipasi di empat kota mempertegas peran aktif Astra Financial dalam mendukung pertumbuhan industri otomotif secara lebih merata," tambah Rudy.
Pada akhirnya, GIIAS 2025 menjadi panggung pertaruhan bagi Astra Financial. Di satu sisi, ada kekuatan finansial yang nyaris tak terbatas dan serbuan promosi yang memabukkan. Di sisi lain, ada realitas pasar yang sedang berjuang untuk bangkit.
"Pengunjung dapat menikmati beragam aktivitas seru dan berhadiah dengan pengalaman spesial. Tidak hanya itu, kami juga akan menghadirkan artis ternama tanah air," janji Project Director Astra Financial GIIAS 2025, Tan Chian Hok, seolah memastikan panggung mereka akan tetap meriah, apa pun kondisi di luar sana.
Pertanyaannya kini, akankah gempuran "Innovation in Motion" ini mampu menyalakan kembali gairah beli konsumen dan mencapai target Rp2,9 triliun? Atau, akankah ini menjadi catatan sejarah tentang bagaimana seekor raksasa pun harus berjuang keras untuk sekadar mempertahankan posisinya di puncak? Jawabannya akan tersaji di lantai pameran ICE BSD, 24 Juli hingga 3 Agustusmendatang.






