Misteri Kematian Diplomat Arya Daru, Pakar Mikro Ekspresi: Potensi Bunuh Diri Kecil
Kematian Arya Daru Pangayunan atau ADP (39), diplomat Kementerian Luar Negeri yang ditemukan tewas terlilit lakban di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat masih menjadi misteri. Menurut Pakar Mikro Ekspresi Kirdi Putra, korban tidak mungkin bunuh diri.
Karena kondisi seorang yang bunuh diri tidak akan tertata rapi saat ditemukan. “Enggak, enggak, enggak ujuk-ujuk tiba-tiba selesai gitu aja. Pasti ada bocoran-bocoran kecil tapi orang enggak ngeh aja biasanya yang baru nyambung setelah dia bunuh diri. Kalau terlihat dari gerak-geriknya itu saya tidak bisa melihat bahwa dia ada intensi buat itu,” kata Kirdi dikutip dari YouTube SindoNews TV, Rabu (16/7/2025).
Dia juga mengatakan, orang yang melakukan bunuh diri biasanya tak ingin membuat orang-orang yang ditinggalkan terganggu hidupnya atau didorong rasa malu atau menjadi bahan omongan. Dia pun menyoroti lakban yang melilit kepala Arya Daru.
Baca juga: 5 Fakta Kematian Diplomat Muda Kemlu di Menteng, Kasusnya Kini Ditangani Polda Metro
“Nah, kalau bayangkan bahwa kita melilit enggak usah pakai lakban deh, pakai tisu gulung aja dililit butuh waktu lama loh dan sulit loh. Dan itu pasti seseknya itu membuat tubuh itu enggak karuan gerakannya,” ujarnya.“Dan ini masih terbungkus rapi di dalam selimut. Rapi juga, apa namanya lakbannya di muka. Nah, buat saya ini sangat kasus yang cukup absurd dan arahnya sebagian besar sudah kecil untuk bunuh diri,” ujar Kirdi.
Kirdi menambahkan bahwa seseorang akan terlihat dari gerak-gerik kebiasaan sehari-harinya. Jika terlihat janggal, maka akan terlihat ada sesuatu yang sedang dialaminya.
Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin menyebut janggal tewasnya diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangarunan (ADP) yang ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi kepala terlilit lakban. Ia yakin, ADP tewas karena mendapat tindakan kekerasan atau dibunuh.
"Pertama kita mengucapkan turut berduka cita ya dan bela sungkawa atas meninggalnya yang bersangkutan," kata Hasanuddin saat dihubungi, Jumat (11/7/2025).Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan ini pun janggal akan kematian ADP. Apalagi, kata dia, karir ADP terbilang bagus di Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia Kemlu.
Bahkan, kata dia, ADP pernah menjadi saksi kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), dan tengah persiapan untuk dimutasi ke Eropa. Untuk itu, ia yakin, kematian ADP tak dilakukan dengan bunuh diri.
"Dengan posisi itu, dia sedang persiapan, sudah membeli perlengkapan untuk di pos baru nanti," kata Hasanuddin.
"Jadi rasanya tidak mungkin dia bunuh diri. Dilihat dari posisi jenazah, ada kemungkinan ada tindakan kekerasan, dibunuh," ujar Hasanuddin.










