Seteru Memanas, Jerman Nyatakan Pasukannya Siap Bunuh Tentara Rusia
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan pasukan Berlin siap membunuh tentara Rusia jika menyerang negara NATO. Retorika yang semakin memanaskan ketegangan Rusia-NATO ini disampaikan Pistorius dalam sebuah wawancara dengan Financial Times.
Kepala Kementerian Pertahanan Jerman tersebut juga mengungkap pengerahan brigade permanen Angkatan Darat Jerman di Lithuania, salah satu negara NATO di Baltik.
"Inggris, Amerika, dan Prancis berada di Jerman untuk melindungi sisi timur kami. Dan saat ini Lithuania, negara-negara Baltik, Polandia adalah sisi timur, dan kami harus memberikan kontribusi di sana," katanya.
Baca Juga: Bukan Soal Ideologi, Ini Penyebab Rusia-Barat Bentrok Versi Putin
Menurut Pistorius, pasukan Jerman, yang selama bertahun-tahun memiliki budaya menahan diri dalam menanggapi kengerian Perang Dunia II, akan siap membunuh tentara Rusia jika Moskow menyerang negara anggota NATO."Jika pencegahan tidak berhasil dan Rusia menyerang, apakah itu akan terjadi? Ya. Tetapi saya rekomendasikan Anda pergi saja ke Vilnius dan berbicara dengan perwakilan brigade Jerman. Mereka tahu betul tugas mereka," tegas Pistorius.
Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengecam pernyataan Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius yang dia anggap berbahaya.
Berbicara kepada harian bisnis RBK, Peskov mengatakan sulit dipercaya bahwa Pistorius benar-benar membuat komentar tersebut.
"Namun, sayangnya, memang demikian," katanya. "Jerman kembali menjadi berbahaya," imbuh dia, yang dilansir Selasa (15/7/2025).
Klaim perihal ancaman Rusia telah lama menjadi topik pembicaraan utama para pejabat negara-negara NATO. Namun, Moskow telah menepis spekulasi bahwa Rusia berencana menyerang blok yang dipimpin Amerika Serikat tersebut sebagai "omong kosong."Bulan lalu, Peskov menyatakan bahwa blok Barat tersebut membutuhkan "monster" untuk membenarkan keberadaannya dan meningkatnya biaya pertahanan.
"Mereka telah menjadikan Rusia monster untuk membenarkan keputusan untuk meningkatkan anggaran pertahanan NATO menjadi 5 dari PDB," katanya saat itu.
Israel Serang Kamp Pengungsi Palestina di Lebanon Tewaskan 13 Orang, Hamas: Perbuatan Biadab!
Pada 9 Juni, Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte menyatakan bahwa Rusia sedang mengembangkan potensi militernya, khususnya dengan meningkatkan produksi tank, kendaraan lapis baja, dan berbagai jenis rudal. Dalam lima tahun, Rusia akan siap menggunakan kekuatan militernya melawan NATO.
Kemudian pada 24 Juni, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga mengonfirmasi bahwa Rusia mungkin akan menyerang negara-negara anggota NATO dalam lima tahun ke depan untuk menguji kekuatan aliansi tersebut.


