Terima Transferan Misterius Rp8,1 Triliun, Perempuan Ini Dijebloskan ke Penjara
Seorang perempuan yang mendirikan perusahaan perdagangan grosir telah membuka rekening bank di Singapura dan tiba-tiba menerima transferan misterius SD640,7 juta (lebih dari Rp8,1 triliun). Dia pada akhirnya dihukum penjara enam bulan karena sebagian uang misterius itu merupakan hasil penipuan.
Hukuman penjara itu dijatuhkan pengadilan Singapura pada Senin (14/7/2025). Perempuan tersebut, Zin Nwe Nyunt (58), warga Singapura, mengeklaim tidak tahu dari mana uang itu berasal.
Dalam persidangan sebelumnya, pengadilan mendengar kesaksian bahwa pada Agustus 2021, polisi menerima informasi yang menyatakan seorang korban penipuan investasi Australia telah mentransfer USD1,8 juta (Rp29,2 miliar) ke beberapa rekening bank yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan di Singapura.
Baca Juga: Siapa Satoshi Nakamoto? Pendiri Bitcoin yang Misterius, Kini Jadi Orang Terkaya Ke-11 di Dunia
Tiga perusahaan kemudian mentransfer lebih dari SD480.000 dolar hasil penipuan ke rekening bank milik perusahaan Unione, yang didirikan oleh Zin Nwe Nyunt.Pada bulan Maret, dia mengaku bersalah atas dua tuduhan bekerja sama dengan seorang pria berkewarganegaraan Myanmar—teman masa kecil suaminya—untuk menjalankan bisnis jasa pembayaran di Singapura tanpa izin.
Dia telah mendapatkan "komisi" lebih dari SD170.000, sementara Nyan Win, pria yang bekerja dengannya, menerima lebih dari SD110.000. Nyan Win, seorang penduduk tetap Singapura berusia 61 tahun, sebelumnya telah mengaku bersalah atas tuduhan serupa dan diperkirakan akan dijatuhi hukuman pada 30 Juli.
Semuanya bermula pada tahun 2019 ketika seorang warga negara Myanmar yang dikenal sebagai Ko Phillip, yang konon menjalankan bisnis perdagangan komoditas, memberi tahu Nyan Win bahwa dia sedang mencari seseorang untuk mendirikan perusahaan di Singapura guna membantunya menjalankan bisnisnya.
Perusahaan di Singapura tersebut kemudian membuka rekening bank perusahaan, yang akan digunakan untuk menerima dan mentransfer dana atas instruksi Ko Phillip.
Berdasarkan kesepakatan ini, dia menawarkan komisi sebesar 0,5 kyat Myanmar (0,03 sen Singapura) kepada Nyan Win untuk setiap USD1 yang diterima.Nyan Win tertarik dengan peluang ini. Namun, dia tidak yakin apakah dia dapat membuka rekening bank perusahaan melalui Piyar International, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kendaraan bermotor, tempat dia menjabat sebagai direktur.
Tanpa mengungkapkan detailnya, Wakil Jaksa Penuntut Umum Ryan Lim mengatakan kepada pengadilan pada bulan Maret bahwa hal ini terjadi karena bank-bank sebelumnya telah menutup rekening bank perusahaan Piyar.
Nyan Win kemudian menghubungi suami; Zin Nwe Nyunt, dan menceritakan tentang potensi peluang bisnis ini dengan Ko Phillip.
Karena sang suami bekerja penuh waktu, dia menyarankan agar Zin Nwe Nyunt membantu pendirian perusahaan baru tersebut.
Kemudian, Zin Nwe Nyunt dan Nyan Win sepakat bahwa rekening bank perusahaan akan dikelola oleh Nyan Win. Komisi kemudian akan dibagi di antara keduanya.Zin Nwe Nyunt mendirikan Unione dan, pada waktu yang berbeda, membuka satu rekening korporat di masing-masing tiga bank. Dia kemudian menyerahkan informasi, termasuk detail perbankan internet, kepada Nyan Win.
Wakil Jaksa Penuntut Umum Ryan Lim mengatakan bahwa dari tahun 2020 hingga 2021, Nyan Win berkoordinasi dengan Ko Phillip untuk mengatur pengiriman uang ke rekening bank korporat Unione.
Zin Nwe Nyunt dan Nyan Win tidak tahu dari mana asal dana tersebut. Namun, keduanya juga tidak melakukan pemeriksaan apa pun untuk memastikan sifat dana yang diterima atau keabsahan klaim Ko Phillip bahwa dia menjalankan "bisnis komoditas".
Antara Januari hingga Juli 2020, Nyan Win menggunakan salah satu rekening bank Unione untuk menerima lebih dari USD150 juta sebelum uang tersebut ditransfer keluar.
Pada 21 Juli 2020, bank menutup rekening tersebut karena banyak transaksi mencurigakan.Setelah penutupan rekening ini, Zin Nwe Nyunt mengikuti instruksi dari Nyan Win dan membuka rekening korporat di bank lain.
Antara Juli 2020 hingga April 2021, Nyan Win menggunakan rekening baru ini untuk menerima lebih dari USD250 juta sebelum uang tersebut ditransfer keluar.
Lim mengatakan bahwa antara 18 Agustus 2020 hingga 24 Maret 2021, rekening bank ketiga digunakan untuk menerima lebih dari USD127 juta dan lebih dari USD119 juta ditransfer.
Israel Serang Kamp Pengungsi Palestina di Lebanon Tewaskan 13 Orang, Hamas: Perbuatan Biadab!
Pada 14 Juli, jaminan Zin Nwe Nyunt ditetapkan sebesar SD20.000. Dia diperkirakan akan mulai menjalani hukumannya pada 15 Agustus, sebagaimana dilansir The Straits Times, Selasa (15/7/2025).


