Semangat Hari Bumi, ENABLE Project Tanam Mangrove di Batu Butok Balikpapan
Komitmen terhadap lingkungan tak berhenti di ruang diskusi. Setelah sukses menyelenggarakan konferensi internasional bertema “Paving the Path of Green Opportunities” dalam rangka Hari Bumi 2025, ENABLE Project melanjutkan inisiatifnya melalui aksi nyata penanaman mangrove di Batu Butok, Balikpapan Utara, beberapa waktu lalu.
Aksi ini merupakan hasil kolaborasi antara ENABLE Project dan Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) serta mitra strategis seperti Konsorsium Gerbangtara.
Baca juga: Gelar Tangerang Mangrove Jazz Festival, Bupati: Edukasi Pentingnya Konservasi Mangrove
Penanaman mangrove untuk memperkuat ekosistem pesisir dan ketahanan sumber daya air di sekitar Waduk Manggar, sumber utama air bersih Kota Balikpapan yang kini mengalami penurunan daya tampung akibat sedimentasi.
“Gagasan besar tidak cukup jika tidak diikuti aksi nyata. Penanaman mangrove ini simbol kolaborasi sekaligus bukti bahwa menjaga lingkungan harus melibatkan semua pihak,” ujar CEO ENABLE Project Aie Natasha.Sebelumnya, konferensi daring berhasil mempertemukan peserta dari berbagai daerah di Indonesia dan negara Asia seperti India dan Tiongkok. Tiga isu utama yang dibahas mencakup gaya hidup berkelanjutan, pengelolaan limbah organik, dan pengembangan green jobs. Agenda ini menjadi fondasi pemikiran atas transisi menuju ekonomi hijau yang inklusif.
Direktur Utama PTMB Yudhi Saharuddin menuturkan penanaman mangrove langkah konkret mendukung keberlanjutan pasokan air bersih. “Waduk Manggar saat ini mengalami penyusutan kapasitas dari 16 juta menjadi 14 juta meter kubik. Mangrove mampu menahan erosi dan mengurangi sedimentasi,” ujarnya.
PTMB juga mencatat capaian lain seperti penurunan tingkat kebocoran air dari 30 persen menjadi 26 persen dan pembagian 1.000 tandon air hujan kepada warga yang merupakan bagian dari strategi adaptasi perubahan iklim dan konservasi air.
Mendukung rangkaian kegiatan ini, Konsorsium Gerbangtara menegaskan pentingnya pendekatan kolaboratif lintas sektor (hexahelix) untuk membentuk budaya peduli lingkungan.
“Dari konferensi ke lapangan, dari wacana ke praktik, itulah bentuk keberlanjutan yang sesungguhnya. Kolaborasi ini bisa menjadi kebiasaan baru yang memperkuat ketahanan sosial hingga ekologis,” kata Christian, Tim Ahli Sosial Politik Gerbangtara.
Melalui aksi ini, ENABLE Project berharap momentum Hari Bumi 2025 tidak sekadar menjadi peringatan tahunan, tetapi ruang nyata untuk menggerakkan berbagai elemen masyarakat baik lokal maupun internasional dalam menjaga bumi secara berkelanjutan.










