Prabowo Ingin Lebih Banyak Pelajar Indonesia Menimba Ilmu di Eropa

Prabowo Ingin Lebih Banyak Pelajar Indonesia Menimba Ilmu di Eropa

Nasional | sindonews | Senin, 14 Juli 2025 - 06:11
share

Presiden Prabowo Subianto menginginkan agar lebih banyak pelajar Indonesia menimba ilmu di Eropa. Hal ini diungkapkan Prabowo dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Dewan Eropa António Costa di Gedung Europa, Brussel, Belgia, Minggu (13/7/2025).

Prabowo juga menyampaikan data penting tentang interaksi sosial kultural Indonesia dan Eropa, termasuk tingginya jumlah wisatawan dan pelajar Indonesia di Eropa. Setiap tahunnya, delapan juta warga Indonesia mengunjungi Eropa, dan lebih dari 3.000 mahasiswa Indonesia menempuh studi di berbagai universitas di Eropa dengan beasiswa dari pemerintah.

"Ke depan, kami ingin lebih banyak lagi pelajar Indonesia menimba ilmu di Eropa," kata Prabowo.

Baca Juga: Suasana Hangat dan Penuh Keakraban Prabowo Bersama Diaspora di Belgia

Presiden Prabowo juga menegaskan pentingnya peran Uni Eropa dalam menjaga perdamaian dan stabilitas dunia. Kepala Negara menyerukan penguatan kerja sama multilateral dan hubungan antarbangsa yang lebih erat, khususnya di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan."Kami ingin melihat meningkatnya partisipasi Eropa dalam perekonomian kami, dan kami juga siap untuk masuk ke dalam pasar ekonomi Uni Eropa. Kami meyakini bahwa hubungan ini bersifat simbiotik, Eropa memiliki ilmu pengetahuan, teknologi, pendanaan, pengalaman bertahun-tahun dalam manajemen dan ekonomi; sementara kami memiliki sumber daya strategis, mineral penting, serta komoditas pertanian yang akan saling menguntungkan dalam kerangka kerja sama strategis ini," tegasnya.

Dalam pernyataannya, Prabowo juga menyampaikan keterbukaan Indonesia terhadap kehadiran institusi internasional, baik di sektor pendidikan maupun kesehatan, sebagai bagian dari komitmen Indonesia terhadap keterlibatan global yang konstruktif.

"Dalam dua tahun terakhir, Indonesia juga telah membuka banyak sektor untuk partisipasi asing, termasuk sektor kesehatan. Rumah sakit asing dan institusi medis internasional kini diperkenankan membuka cabang atau afiliasi di Indonesia."

Topik Menarik