Jadi Ikon Jakarta, MRT Bangun Museum di Stasiun Bawah Tanah

Jadi Ikon Jakarta, MRT Bangun Museum di Stasiun Bawah Tanah

Nasional | sindonews | Jum'at, 11 Juli 2025 - 10:17
share

MRT Jakarta tengah menyiapkan langkah besar dalam memperkuat perannya bukan hanya sebagai moda transportasi publik, tetapi juga sebagai destinasi wisata baru serta pusat budaya dan edukasi. Museum dan galeri bawah tanah akan hadir di sejumlah stasiun MRT fase 2A dari Bundaran HI hingga Stasiun Kota, menjadikannya ikon baru Jakarta yang menggabungkan sejarah, teknologi, dan seni dalam satu ruang.

“Stasiun Kota akan menjadi hub baru dengan fungsi lebih dari sekadar tempat naik turun penumpang. Kami sedang siapkan galeri dan museum di bawah stasiun bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Jakarta,” ungkap Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Weni Maulina di Transport Hub, Jakarta, Kamis (10/7/2025).

Baca juga: Catat! Tarif, Jadwal, dan Stasiun MRT Jakarta Bundaran HI-Lebak Bulus

Museum dan galeri ini akan menampilkan berbagai temuan benda bersejarah selama pembangunan MRT, termasuk rel trem masa kolonial dari tahun 1800-an yang antara lain ditemukan di kawasan Jalan Gajah Mada dan Harmoni.

Diorama, audio visual, dan instalasi multimedia interaktif akan membawa pengunjung menyelami dinamika pembangunan proyek MRT Jakarta mulai proses pengeboran terowongan hingga perjuangan heroik para pekerjanya membangun sistem transportasi modern di tengah metropolitan padat penduduk.Apakah bakal ada wahana imersif dan simulator ruang kemudi MRT? “Kemungkinan kita kembangkan juga wahana seperti itu, meski detailnya masih dalam perencanaan,” jawab Weni.

Saat pembangunan MRT fase 2 rampung, Visitor Center MRT yang saat ini berada di Stasiun Jakarta Kota akan direvitalisasi. Museum dan galeri di bawah Stasiun Kota bakal jadi bagian dari revitalisasi besar kawasan Kota Tua. “Kami ingin arahkan warga dan wisatawan untuk mengenal sisi utara Jakarta yang kaya sejarah dan budaya,” katanya.

Stasiun bawah tanah Kota dan Stasiun Glodok akan difungsikan sebagai hub baru yang terintegrasi dengan kawasan wisata di sekitarnya. Harapannya, museum dan galeri MRT ini menjadi salah satu tujuan utama wisatawan domestik maupun mancanegara.

Tak hanya di Stasiun Kota, galeri serupa juga akan dibangun di stasiun bawah tanah Monas yang menjadi titik ikonik dan simbol pusat pemerintahan sekaligus sejarah nasional.

Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta Farchad H Mahfud menyebut bahwa penjualan beragam suvenir terkait MRT terus meningkat, menunjukkan moda ini telah menjadi brand urban lifestyle dan ikon Jakarta.“Penjualan merchandise meningkat hingga 36 persen. Produk paling diminati adalah stiker, lanyard, gantungan kunci, hingga tote bag kolaborasi bertema urban,” ujar Farchad. Aneka produk ini dijual di toko resmi MRT Merch Market Blok M.

Lewat pengembangan museum dan galeri di bawah tanah, MRT Jakarta memperkuat perannya sebagai pusat konektivitas yang menyatukan masa lalu, masa kini, dan masa depan. Tak hanya mengangkut manusia, MRT juga membawa cerita tentang kota, tentang warganya, dan tentang harapan akan Jakarta yang lebih manusiawi dan menginspirasi.

Progress Proyek

Per 25 Juni 2025, progres keseluruhan pembangunan MRT Jakarta fase 2A (Bundaran HI – Kota) mencapai hampir 50 persen. Jalur fase 2A terdiri atas stasiun bawah tanah Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota dengan target rampung pada 2029.

Selain jalur utara-selatan, pembangunan MRT lintas timur-barat dari Cikarang ke Balaraja sepanjang 93 km juga tengah dirancang. Jalur ini akan terdiri atas 48 stasiun sebagian besar berupa lintasan layang dengan target operasional pada 2032.

Topik Menarik