Kerja Sama dengan IAEA Berhenti, Apakah Iran Akan Membuat Bom Nuklir?

Kerja Sama dengan IAEA Berhenti, Apakah Iran Akan Membuat Bom Nuklir?

Global | sindonews | Rabu, 9 Juli 2025 - 19:43
share

Prof. Dr. Ali Muktiyanto ditetapkan sebagai Rektor UT periode 2025–2030. Keputusan ini diumumkan dalam Sidang Pleno Tertutup yang digelar Majelis Wali Amanat UT (MWA UT) bersama Panitia Pemilihan Rektor (PPR UT), Rabu (9/7/2025), usai proses debat dan seleksi akhir dari tiga kandidat terpilih.

Ketua MWA UT, Prof. Ainun Naim, menyampaikan bahwa proses seleksi calon rektor dilakukan secara ketat dan menyeluruh. “Saat pendaftaran, ada 16 pendaftar dan setelah seleksi administrasi, sembilan calon memenuhi syarat. Mereka mengikuti asesmen seperti tes psikologis dan pemaparan visi misi,” katanya, melalui keterangan resmi, Rabu (9/7/2025).

Baca juga: 50 Perguruan Tinggi Paling Berprestasi 2025 di Indonesia Versi Puspresnas, Cek Kampusmu

Untuk menjamin objektivitas, MWA UT juga melibatkan panelis dari berbagai kalangan, mulai dari tokoh masyarakat, akademisi, industri, hingga pakar internasional dari Open University Hong Kong, Filipina, dan Malaysia. “Meskipun MWA sudah mewakili beragam stakeholder, kami tetap membuka ruang diskusi dengan panelis lintas sektor dan global,” tambah Ainun.

Dari sembilan nama, MWA UT menetapkan tiga kandidat utama yang masuk tahap akhir, yakni:1. Prof. Dr. Ali Muktiyanto dengan visi "Meneguhkan kewibawaan, menguatkan integritas, dan mengokohkan reputasi akademik UT secara global".2. Dr. Meirani Harsasi dengan visi "Membawa Universitas Terbuka menjadi perguruan tinggi terbuka dan jarak jauh yang berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa".3. Rini Yayuk Priyati dengan visi "Membangun Universitas Terbuka sebagai perguruan tinggi jarak jauh yang berkualitas dunia".

Baca juga: Mahasiswa MNC University Raih Juara 2 Duta Baca Kabupaten Bogor 2025

Ketiganya mengikuti Debat Calon Rektor yang digelar di hadapan MWA dan sivitas akademika UT. Dalam debat ini, para kandidat memaparkan program unggulan mereka, menjawab tantangan pendidikan tinggi jarak jauh, dan mempresentasikan langkah strategis untuk memperkuat reputasi global UT di tengah disrupsi digital.

Usai debat, MWA UT menggelar sidang pleno dan secara mufakat menetapkan Prof. Dr. Ali Muktiyanto sebagai Rektor UT periode 2025–2030.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Prof. Fauzan, ujar Ainun, turut hadir menyaksikan penetapan rektor baru UT tersebut.Ainun menyatakan rasa bangga atas keberhasilan MWA UT menyelenggarakan pemilihan rektor bertema "Mencari Bintang" secara terbuka, transparan, objektif, inklusif, inovatif, dan lancar dari awal hingga akhir.

Sementara itu, Ketua PPR UT Prof. Paulina Pannen, menegaskan bahwa rektor terpilih diharapkan menjadi bintang baru dalam transformasi digital pendidikan UT.

“Tugas besar menanti, mulai dari memperkuat inovasi pembelajaran daring, memperluas akses pendidikan tinggi yang inklusif hingga pelosok dan mancanegara, hingga mendukung peningkatan mutu pendidikan tinggi di Indonesia,” jelas Paulina.

Rektor UT sebelumnya, Muhammad Yunus, memberikan apresiasi tinggi terhadap proses pemilihan rektor yang untuk pertama kalinya dilaksanakan di bawah naungan MWA. “Mekanisme pemilihan ini berjalan dengan sangat elegan, partisipatif, dan penuh transparansi,” ujarnya.

Ia berharap, ke depan Universitas Terbuka mampu menjawab tantangan zaman dengan kepemimpinan baru. “Dengan rektor baru, UT diharapkan mampu menjembatani dan mewujudkan mimpi besar sebagai institusi pendidikan tinggi yang membanggakan, baik di tingkat nasional maupun internasional,” tutup Yunus.

Topik Menarik