Hipertensi Bisa Picu Serangan Jantung Mendadak, Ini Penjelasan Dokter IPB

Hipertensi Bisa Picu Serangan Jantung Mendadak, Ini Penjelasan Dokter IPB

Gaya Hidup | sindonews | Kamis, 3 Juli 2025 - 04:30
share

Hipertensi atau tekanan darah tinggi sering dijuluki sebagai silent killer karena kerap tidak menunjukkan gejala yang jelas, namun diam-diam merusak organ-organ vital tubuh.

Menurut dr Christy Efiyanti, dosen di Fakultas Kedokteran IPB University, hipertensi masih menjadi penyebab utama penyakit kardiovaskular dan kematian dini di dunia.

Baca juga: 4 Penyakit Paling Banyak Ditemukan di Cek Kesehatan Gratis, Gigi, Hipertensi, hingga Obesitas

“Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 1,28 miliar orang di dunia hidup dengan hipertensi, dan banyak dari mereka bahkan tidak menyadari kondisinya,” jelas dr Christy, melansir laman IPB, Kamis (3/7/2025).

Ia menambahkan bahwa tekanan darah tinggi yang tak terkontrol dapat merusak lapisan dalam pembuluh darah, sehingga memicu pembentukan plak atau aterosklerosis. Kondisi ini bisa menyumbat pembuluh darah dan memicu penyakit jantung koroner.Baca juga: Waspada 8 Gejala Awal Hipertensi, Mudah Marah Jangan Dianggap Sepele

“Jika plak tersebut pecah, bisa terjadi serangan jantung mendadak yang sangat berbahaya dan berpotensi menyebabkan kematian,” ujarnya.

Lebih lanjut, dr Christy mengungkap bahwa hipertensi jangka panjang juga bisa menyebabkan pembesaran otot jantung kiri, yang meningkatkan risiko gagal jantung dan gangguan irama jantung.

Baca juga: 4 Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Darah Tinggi, Baik untuk Jantung

Hipertensi juga berkontribusi terhadap kerusakan otot jantung akibat pembesaran otot dan penyempitan pembuluh darah koroner. Jika aliran darah ke katup jantung terganggu karena serangan jantung, maka fungsi katup juga bisa terganggu.

Sebagai upaya pencegahan, dr Christy menyarankan masyarakat untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. “Medical check up secara berkala penting dilakukan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat hipertensi atau penyakit jantung dalam keluarga,” terangnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti berolahraga rutin, menghindari makanan tinggi kalori dan lemak, serta menghindari rokok, guna menekan risiko hipertensi sejak dini.

Topik Menarik