Keheningan yang Mematikan Satoru Mochizuki: Ubah Timnas Putri Jadi Pasukan Cerdas di Lapangan

Keheningan yang Mematikan Satoru Mochizuki: Ubah Timnas Putri Jadi Pasukan Cerdas di Lapangan

Olahraga | sindonews | Selasa, 1 Juli 2025 - 10:02
share

Sebuah pemandangan unik terlihat di pinggir lapangan saatTimnas Putri Indonesia meraih kemenangan tipis 1-0 atas Kirgizstan dalam lanjutan Kualifikasi Piala Asia 2026 di Stadion Sport Centre Kelapa Dua, Minggu (29/6/2025). Pelatih Satoru Mochizuki terlihat tenang, nyaris tanpa banyak instruksi.

Namun, di balik keheningannya, tersembunyi filosofi melatih yang mendalam. Pelatih asal Jepang ini ternyata sengaja memberikan kebebasan penuh kepada para pemain untuk mengembangkan permainan mereka setelah arahan intens diberikan selama persiapan.

Usai pertandingan, Satoru Mochizuki menjelaskan alasannya. Ia mengaku mungkin menjadi salah satu pelatih yang paling sedikit berbicara saat pertandingan berlangsung.

Baca Juga:Daftar 9 Tim yang Lolos ke Piala Asia U-17 2026, Timnas Indonesia Lolos Otomatis

"Saya bilang jangan main bola hanya karena disuruh. Pentingnya, pelatih bisa memberikan arahan sebagai saran, tapi pemainlah yang mengambil keputusan sendiri," ujar Satoru Mochizuki."Makanya, karena sudah dibilang seperti itu, jadi di lapangan saya diam saja. Dalam sepak bola, pentingnya itu para pemain bisa mengambil keputusan sendiri," tambahnya.

Mochizuki percaya bahwa inisiatif dan kemampuan pemain untuk berpikir di lapangan adalah kunci. Ia tidak ingin para pemainnya menjadi robot yang hanya mengikuti perintah, melainkan individu yang cerdas dalam membaca situasi pertandingan.

Baca Juga:Bursa Transfer Pemain Abroad Timnas Indonesia: Shayne Pattynama ke Buriram, Rafael Struijk dan Jordi Amat ke Mana?

Menurutnya, komunikasi dan arahan taktik yang intensif lebih banyak dilakukan saat latihan dan meeting tim. Di sanalah ia menanamkan pemahaman dan skema permainan, sehingga saat di lapangan, pemain bisa mandiri.

"Sebenarnya banyak sekali yang ingin dikatakan saat pertandingan, tapi saya coba diam dulu dan menyerahkannya ke pemain. Biasanya banyak bicara itu pada latihan dan saat meeting," ucapnya.

"Di meeting itu kami tekankan ke pemain untuk berpikir banyak hal terkait pemahaman dalam sepak bola. Jadi, menurut saya kalau pemahaman intelijensi sepak bola pemain meningkat, maka kemampuan mereka juga akan meningkat."

Filosofi ini tampaknya membuahkan hasil. Kemenangan atas Kirgizstan menjadi bukti bahwa skuad Garuda Pertiwi kini memiliki kemandirian dan kecerdasan dalam bermain. Selanjutnya, Timnas Putri Indonesia akan kembali berjuang melawan Pakistan dalam laga lanjutan Grup D, Selasa (2/7/2025).

Topik Menarik