Perang Takhta di Ruang Keluarga: LG Lepas Senjata TV dan Audio Canggih Berotak AI
Medan pertempuran untuk memperebutkan takhta ruang keluarga di Indonesia semakin memanas. PT LG Electronics Indonesia baru saja melepas "legiun" terbarunya untuk paruh kedua tahun ini: armada TV premium dan perangkat audio yang tidak hanya canggih, tetapi juga dibekali "otak" kecerdasan buatan (AI) yang siap mengubah cara kita menikmati hiburan.
Ini bukan sekadar peluncuran produk biasa. Ini adalah deklarasi perang, penegasan dari LG bahwa mereka serius untuk mendominasi pasar media hiburan dalam ruang dengan teknologi paling mutakhir. "Keseluruhan koleksi ini sekaligus menjadi cermin keseriusan LG dalam membawa teknologi termutakhir yang dapat diharapkan dari media hiburan dalam ruang, bagi masyarakat Indonesia," tegas Ha Sang-chul, Presiden LG Electronics Indonesia, mengisyaratkan bahwa AI adalah senjata utama mereka dalam pertempuran ini.
Sang Raja: TV OLED evo dengan Otak AI Generasi Terbaru
Di puncak hierarki, takhta diduduki oleh jajaran TV OLED evo, yang kini semakin digdaya berkat prosesor AI generasi terbaru. Teknologi panel OLED legendaris, di mana setiap piksel adalah lampunya sendiri, mampu menghasilkan warna hitam yang absolut dan kontras tak terbatas. Namun tahun ini, LG membawanya ke level berikutnya.Pada seri tertinggi, OLED evo G5, LG menanamkan prosesor Alpha 11 AI Processor Gen2. Otak cerdas ini memungkinkan teknologi Brightness Booster Ultimate untuk menghasilkan kecerahan tiga kali lipat lebih tinggi dari OLED biasa. Hasilnya adalah gambar yang tidak hanya tajam dan hidup, tetapi juga mampu melawan silau di ruangan terang sekalipun.
"Kolaborasi antara Filmmaker Mode dan Ambient Light Compensation memberikan tayangan dalam kualitas sinematik di tengah ruang keluarga," jelas Park Jae Il, Product Director LG. Artinya, TV ini tidak hanya menampilkan film persis seperti yang diinginkan sutradara, tetapi juga secara cerdas menyesuaikan layarnya dengan kondisi pencahayaan di sekitar Anda.Bagi para gamer, TV ini adalah sebuah monster. Dengan kecepatan respons 1 milidetik dan dukungan NVIDIA G-SYNC serta AMD FreeSync Premium, setiap gerakan dalam game terasa instan dan bebas dari gambar yang pecah. "Kemampuan tinggi pada layar dan berbagai fitur pendukung bagi game generasi terbaru, membuat TV ini dapat pula menjadi layar game yang membanggakan," tambah Vincent Martana Wenas, Head of Product Marketing LG.
Para Pangeran: Opsi Premium yang Tak Kalah Memesona
Mendampingi sang raja, LG juga memperkenalkan seri OLED evo C5 dan QNED evo. Seri C5, yang ditenagai prosesor Alpha 9 AI Gen 8, menawarkan sebagian besar keajaiban visual dan audio dari kakaknya dengan pilihan ukuran yang lebih beragam, dari 42 hingga 83 inci. Sementara itu, TV QNED evo menjadi solusi bagi mereka yang menginginkan kualitas gambar premium dari teknologi LED, dengan kemampuan menampilkan 100 volume warna dan penanganan refleksi yang superior untuk ruangan yang sangat terang.Sang Dirigen: AI Magic Remote dan Pesta yang Mengguncang Tembok
Semua kecanggihan ini dikendalikan oleh AI Magic Remote versi baru. Dengan satu tombol pintas AI khusus, pengguna bisa langsung meminta rekomendasi tontonan yang dipersonalisasi atau bahkan memerintahkan TV untuk mencari film berdasarkan suasana hati. Bayangkan Anda berkata, "Rekomendasikan film untuk ditonton selama perjalanan ke Paris," dan TV akan langsung menyajikan pilihan yang relevan.Melengkapi ekosistem hiburan, LG juga meluncurkan LG XBOOM Party Speakers. Ini bukan sekadar speaker biasa. Dengan woofer 8 inci, mode pesta dengan lampu LED yang sinkron dengan musik, dan fitur karaoke lengkap, perangkat ini dirancang untuk menjadi pusat perhatian di setiap perayaan.
"Dengan menggabungkan suara mengguncang, pencahayaan cerah, dan berbagai fitur inovatif, XBOOM siap menjadi pusat perhatian di setiap perayaan," ujar Yeonju Kwak, Product Marketing Audio LG.
Dengan armada baru yang sepenuhnya ditenagai AI ini, LG tampaknya tidak hanya ingin menjual produk, tetapi menjual sebuah pengalaman hiburan cerdas, imersif, dan sepenuhnya terpersonalisasi. Perang untuk menguasai ruang keluarga telahresmidimulai.
