Rosan Beberkan Dampak Perang Iran-Israel ke Investasi Indonesia

Rosan Beberkan Dampak Perang Iran-Israel ke Investasi Indonesia

Ekonomi | sindonews | Selasa, 24 Juni 2025 - 18:06
share

Ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel yang terus memanas belum menunjukkan dampak signifikan terhadap iklim investasi di Indonesia. Pemerintah menilai situasi global tersebut masih belum memengaruhi minat maupun komitmen investor asing.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menegaskan bahwa sejauh ini, minat investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia tetap tinggi dan stabil.

"Kalau dilihat dari appetite para investor, masih tetap tinggi. Tidak ada penurunan yang signifikan," ujar Rosan, Selasa (24/6).

Baca Juga:Danantara Suntik Modal Rp6,6 Triliun ke Garuda Indonesia

Menurut Rosan, mayoritas investor asing yang menanamkan modalnya di Indonesia berasal dari negara-negara Asia seperti Singapura, China, Hong Kong, Malaysia, Jepang, dan Korea Selatan. Negara-negara tersebut dinilai memiliki fokus investasi yang tidak terlalu terpengaruh oleh konflik di kawasan Timur Tengah."Dampaknya terhadap kami hampir tidak terasa. Kalau dilihat dari sisi Foreign Direct Investment (FDI), sampai saat ini belum terlihat adanya pengaruh yang berarti," ucapnya.

Rosan juga memastikan seluruh proses investasi masih berjalan seperti biasa tanpa hambatan yang berarti. Bahkan, hingga pertengahan tahun 2025, tren realisasi investasi justru menunjukkan peningkatan yang cukup menggembirakan.

"Investasi yang masuk sampai enam bulan pertama tahun ini sangat positif. Tidak ada gangguan. Semua berjalan dengan baik," kata Rosan.

Ia menyebut bahwa kestabilan makroekonomi, kepastian regulasi, serta perbaikan iklim usaha di dalam negeri turut mendukung daya tarik Indonesia di mata investor. Oleh karena itu, gejolak di kawasan Timur Tengah belum menjadi pertimbangan utama bagi mitra-mitra asing.

Baca Juga:Sodorkan Danantara di Forum Ekonomi Rusia, Prabowo: Memiliki Aset Rp16.185 TriliunMeski demikian, pemerintah tetap mencermati perkembangan global yang bisa berdampak pada rantai pasok, energi, dan harga komoditas, terutama jika ketegangan di Timur Tengah terus bereskalasi.

"Kami tentu terus memantau. Tapi sampai saat ini, tidak ada investor yang membatalkan atau menunda proyek karena konflik tersebut," ungkap Rosan.

Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya terus menjalin komunikasi aktif dengan pelaku usaha dan investor dari berbagai negara untuk memastikan kelancaran proyek dan mengantisipasi potensi risiko geopolitik.

"Yang penting, kami jaga stabilitas dan komunikasi. Investor itu butuh kepastian, dan Indonesia bisa memberikan itu," ujarnya.

Topik Menarik